Namun saat pemanasan, Ole merasa suhu di lapangan terlalu panas dan memutuskan memakai lengan pendek.
"Sedikit kecewa dengan Ole. Tapi itu normal," ucap Thom, lalu menambahkan bahwa yang terpenting adalah semangat bertanding.
Thom tetap memuji rekannya dan mengatakan bahwa Ole tetap pemain yang bagus meski berbeda pilihan gaya.
Aksi ini menunjukkan sisi manusiawi pemain Timnas yang tetap menjaga gaya dan kebersamaan meski di laga berat.
Meski dihajar habis-habisan oleh Jepang, Timnas Indonesia tetap menunjukkan beberapa momen semangat.
Salah satunya saat Ole Romeny berhasil melewati lini belakang Jepang dan memberikan peluang kepada Beckham Putra, yang sayangnya belum bisa dimaksimalkan menjadi gol.
Laga kontra Jepang juga memberi pelajaran berharga, terutama dalam hal bertahan dari tekanan tinggi.
Patrick Kluivert menurunkan sejumlah pemain muda seperti Marselino Ferdinan dan Beckham Putra untuk mendapatkan pengalaman di level tertinggi.
Meski kalah, Thom tetap menunjukkan dedikasi dan semangat profesional sebagai pemain penting skuad Garuda.
Baca Juga: Pemain Arema FC di Ujung Tanduk? Pasrah dengan Keputusan Gerald Vanenburg
Gaya khas, konsistensi bermain, dan keterbukaannya di siniar memperlihatkan kedewasaan Thom Haye sebagai pemain senior.
Bersama Jay Idzes, Kevin Diks, Emil Audero dan penggawa Garuda lain, Thom Haye menjadi pilar penting dalam skuad yang menutup putaran ketiga dengan 12 poin dari 10 laga, memastikan Timnas Indonesia melaju ke babak keempat meski berada di posisi keempat Grup C.
Sementara Jepang yang menang besar atas Indonesia memastikan diri sebagai juara grup dengan 23 poin, unggul jauh dari pesaing lain dan memperkuat status mereka sebagai raksasa Asia yang sudah mengamankan tiket Piala Dunia 2026.
Kontributor : Imadudin Robani Adam