Suara.com - Simon Tahamata yang memiliki jabatan sebagai kepala pemandu bakat PSSI akan membantu Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23.
Simon Tahamata memiliki tugas khusus yaitu untuk membimbing para pemain Timnas Indonesia U-23 agar lebih berpengalaman.
Saat ini Timnas Indonesia U-23 sedang menjalani training camp (TC) di Jakarta yang dimulai dari 20 Juni lalu untuk Piala AFF U-23 2025.
Kejuaraan itu berlangsung di Jakarta dan Bekasi dimana venue pertandingannya adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta dan Patriot Candrabhaga, Bekasi.
Pemusatan latihan Timnas Indonesia U-23 ini diikuti oleh 30 pemain yang sebagian besar berasal dari tim-tim Liga 1. Cuma ada satu pemain naturalisasi yaitu Jens Raven.
Kejutan muncul di staf kepelatihan Timnas Indonesia U-23 karena ada sosok Simon Tahamata.
![Beda 'Perlakuan' Pemain Lokal Timnas Indonesia ke Indra Sjafri dan Simon Tahamata. [Dok. IG Simon Tahamata]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/03/64934-simon-tahamata.jpg)
Padahal, Simon Tahamata memiliki tugas lain sebagai kepala pemandu bakat PSSI, namun kini turun gunung buat membantu Timnas Indonesia U-23.
Manajer timnas U-23 Indonesia, Ahmed Zaki Iskandar menjelaskan alasan penunjukan Simon Tahamata sebagai asisten adalah untuk pendampingan langsung.
"Karakternya (Gerald) sangat baik," kata Ahmed Zaki di Stadion Madya, Jakarta, Senin (23/6/2025).
Baca Juga: DUAAARRRR! Pemain Keturunan Timnas Indonesia Rp 86,91 Miliar Jadi Korban Perang Irak - Israel
"Dan tentu saja ini juga dibantu oleh Coach Simon Tahamata sekarang dalam rangka memberikan banyak pembimbingan kepada para pemain kita."
"Dan ini kan sebetulnya kalau U-23 sudah seharusnya sudah masuk dewasa mereka, semi dewasa lah ya."
"Dan juga sudah profesional semua jadi mudah-mudahan waktu adaptasinya walaupun singkat 3 minggu tapi bisa cepat," tambahnya.
Di Piala AFF U-23 2025, Timnas Indonesia U-23 berada di Grup A bersama Brunei Darussalam, Malaysia, dan Filipina.
Brunei Darussalam akan menjadi lawan pertama Timnas Indonesia U-23 yang pertandingannya berlangsung pada 15 Juli 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta.
Tiga hari berselang, atau pada 18 Juli, Timnas Indonesia U-23 menjamu Filipina di tempat yang sama.
Terakhir, Garuda Muda akan menantang Malaysia pada 21 Juli di SUGBK. Laga ini bisa berjalan seru karena ada gengsi di dalamnya.
Meski pemain-pemain yang dipanggil mayoritas berasal dari Liga 1, PSSI menargetkan gelar juara.
"Target yang diberikan oleh PSSI, oleh federasi adalah menjuarai Piala AFF U-23 ini, kmudian nanti lanjut lagi dengan persiapan kualifikasi Piala Asia U-23," pungkasnya.
Timnas Indonesia U-23 bisa dikatakan cukup berprestasi di Piala AFF U-23 ini, meski pemegang gelar terbanyak adalah Vietnam.
Skuad Garuda Muda pernah sekali juara, tepatnya pada edisi Piala AFF U-23 2019.
Pada Piala AFF U-23 2019 yang digelar di Kamboja itu, Timnas Indonesia U-23 juara usai mengalahkan Thailand 2-1 di final.
Kala itu, pelatih yang membawa Timnas Indonesia U-23 juara Piala AFF U-23 2019 adalah Indra Sjafri.
Jika melihat lawan yang dihadapi Timnas Indonesia U-23 di Grup A, Malaysia akan jadi penantang terberat, meski Filipina dan Laos tak boleh dianggap remeh.
Nantinya, hanya juara grup dan satu runner up terbaik yang akan lolos ke babak semifinal Piala AFF U-23 2025.
Kejuaraan ini bagus untuk tim asuhan Gerald Vanenburg sebagai pemanasan sebelum terjun di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September mendatang.
Pelatih Gerald Vanenburg tidak membawa pemain-pemain terbaik di ajang ini, lebih memilih memaksimalkan mereka yang merumput di Liga 1.
Kekuatan terbaik baru akan turun saat Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September nanti, karena itu merupakan gerbang awal menuju Olimpiade.
Pecinta sepak bola Tanah Air tentu tidak bisa melihat nama-nama besar seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Ivar Jenner, Ramadhan Sananta turun di Piala AFF U-23 2025.