Lini depan Indonesia juga cukup menjanjikan.
Trisula penyerang yang terdiri dari Ragnar Oratmangoen, Ole Romeny, dan Marselino Ferdinan diprediksi akan jadi andalan utama.
Ketiganya punya kecepatan, kreativitas, dan insting mencetak gol yang tinggi.
Marselino, khususnya, tampil menonjol sebagai playmaker sekaligus finisher yang piawai memanfaatkan peluang.
Meski formasi 3-4-3 terlihat dominan, tidak menutup kemungkinan Kluivert akan mencoba variasi lain seperti 3-5-2 atau 3-4-2-1, tergantung kebutuhan taktik dan lawan yang dihadapi.
Dalam skema ini, posisi gelandang bisa lebih padat.
Pemain seperti Ricky Kambuaya dan Yakob Sayuri dapat menjadi opsi tambahan untuk memperkuat lini tengah dengan peran box-to-box atau gelandang sayap.
Selain nama-nama yang telah disebutkan, pemain lain seperti Mees Hilgers, Dean James, dan Egy Maulana Vikri juga bisa menjadi bagian dari rotasi skuad.
Peluang mereka tergantung pada kondisi kebugaran, performa latihan, serta kecocokan dengan strategi yang dirancang pelatih.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp 32,2 Miliar Belum Naturalisasi Paling Cocok Jadi Partner Ole Romeny di Ronde 4
Satu lagi sektor yang menarik untuk dicermati adalah penjaga gawang.
Persaingan antara Maarten Paes dan Emil Audero Mulyadi cukup ketat.
Keduanya tampil impresif ketika diberi kesempatan bermain.
Audero unggul dalam pengalaman dan ketenangan, sementara Paes menunjukkan refleks cepat dan distribusi bola yang efektif.
Secara keseluruhan, Timnas Indonesia di bawah arahan Kluivert menunjukkan arah pembangunan skuad yang jelas dan progresif.
Strategi fleksibel, kedalaman skuad yang merata, serta kombinasi pemain naturalisasi dan lokal menjadi kekuatan utama untuk menatap kompetisi besar di depan mata, termasuk Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.