Suara.com - Pemain Timnas Indonesia Thom Haye kirim pesan untuk skuad Garuda yang sempat hancur perasaannya usai dihajar Jepang beberapa waktu lalu.
Timnas Indonesia harus segera mempersiapkan diri dengan baik demi hasil maksimal di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Sekadar mengingat tim asuhan Patrick Kluivert dilibas enam gol tanpa balas oleh Jepang dalam laga pamungkas Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada 10 Juni lalu.
Kekalahan itu membuat skuad Garuda hancur karena skor yang begitu telak. Begitu juga dengan Thom Haye yang sudah melakukan persiapan maksimal, tapi hasil berkata lain.
"Seperti yang saya katakan, bahwa kami ingin menunjukkan diri, saya merasa memainkan permainan yang bagus," kata Thom Haye di podcast The Haye Way dilansir Selasa (24/6/2025).
"Kekalahan besar yang membuat kami dalam perasaan yang tidak bagus, masih merasakan kekacauan," jelasnya.
Thom Haye sadar perjuangan Timnas Indonesia untuk berlaga di Piala Dunia 2026 belum kandas, karena masih ada babak kualifikasi ronde keempat.
Skuas Garuda akan tampil di ajang tersebut pada Oktober 2025, namun lawan yang dihadapi tentu berat yaitu Arab Saudi, Qatar, Irak Uni Emirat Arab, dan Oman.
Oleh sebab itu butuh persiapan matang mengingat lawan berat, terlebih persiapan yang dilakukan begitu singkat.
"Tapi kemudian hari berikutnya, seperti yang saya katakan, itu terasa agak aneh, semua tahu kami kalah," jelas Thom Haye.
Baca Juga: Pemain Keturunan Rp 32,2 Miliar Belum Naturalisasi Paling Cocok Jadi Partner Ole Romeny di Ronde 4
"Tapi hal paling penting yang telah dilakukan adalah sudah berjuang dan berhasil lolos ke ronde 4."
"Itu hal yang positif, selanjutnya seperti yang saya katakan, bahwa bermain baik dalam permainan, berlatih keras, fokus sepenuhnya," tegas pemain kelahiran Amsterdam.
Nantinya, keenam tim yang berlaga di rone keempat akan dibagi ke dalam dua grup masing-masing diisi tiga negara.
Hanya juara grup yang mendapat tiket langsung ke Piala Dunia 2026, sementara runner up harus kembali berjuang di ronde kelima, di mana pastinya perjuangan lebih berat lagi.
Sebelum berlaga di ronde keempat, Timnas Indonesia dijadwalkan menggelar dua laga uji coba saat periode FIFA matchday September 2025.
Kabarnya, lawan yang akan dihadapi tim Merah Putih berasal dari Timur Tengah yaitu Kuwait dan Lebanon.
Uji coba melawan kedua negara tersebut disebut-sebut akan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung karno (SUGBK), Senayan, Jakarta.
Tak hanya menjadi ajang pemanasan, laga melawan Kuwait dan Lebanon juga bisa menjadi tolok ukur sejauh mana perkembangan taktik dan mental bertanding para pemain Indonesia sejak ditangani Patrick Kluivert.
Pelatih asal Belanda itu dipercaya membawa pendekatan permainan yang lebih agresif dan modern, dan pertandingan melawan tim-tim berkarakter kuat dari Timur Tengah akan menjadi ujian sesungguhnya bagi implementasi filosofi tersebut di lapangan.
Atmosfer pertandingan di Stadion GBK pun diharapkan bisa memberikan dorongan moral bagi para pemain. Dengan kapasitas besar dan dukungan suporter yang fanatik, stadion ini memang selalu menjadi tempat yang menakutkan bagi tim tamu.
Tak jarang, tekanan dari tribun mampu membuat lawan kehilangan fokus, sementara pemain Indonesia justru semakin percaya diri.
Secara teknis, Kuwait dan Lebanon dikenal sebagai tim yang mengandalkan kekuatan fisik, disiplin bertahan, dan serangan balik cepat.
Hal ini akan menuntut Indonesia untuk bermain dengan tempo tinggi, penguasaan bola yang lebih baik, dan ketenangan saat berada di bawah tekanan.
Hal-hal inilah yang perlu diasah dalam dua pertandingan nanti, agar saat menghadapi lawan-lawan yang lebih kuat di fase kualifikasi, skuad Garuda tidak lagi gagap atau kehilangan arah permainan.
Persiapan menyeluruh pun sudah mulai dilakukan sejak awal bulan, termasuk peninjauan kondisi fisik pemain, pemusatan latihan jangka pendek, serta analisis video permainan lawan.
Semua itu menjadi bagian dari langkah serius yang diambil oleh PSSI untuk memastikan Timnas Indonesia tampil kompetitif dan tidak hanya menjadi pelengkap di putaran keempat nanti.
Kini, tinggal bagaimana Patrick Kluivert dan tim pelatih bisa meramu kombinasi pemain terbaik serta strategi paling efektif untuk menghadapi tantangan ke depan.
Laga FIFA Matchday September akan menjadi jendela penting untuk membentuk kerangka utama tim yang akan berjuang membawa Indonesia semakin dekat ke panggung Piala Dunia.