Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?

Galih Prasetyo Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 13:33 WIB
Mendengar Ledakan Bom Iran di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks?
Mendengar Ledakan Bom Iran Saat di Qatar, Apa Dampaknya Bagi Kesehatan Kevin Diks? [Instagram Kevin Diks]

Suara.com - Kevin Diks dikenal sebagai sosok bek yang kokoh, tanpa kompromi, dan memiliki mental baja di atas lapangan.

Namun Kevin Diks tak bisa menutupi rasa takut dan kalutnya saat terjebak di tengah kecamuk perang Iran-Israel.

Kevin Diks mengaku tengah berada di Hamad Internasional Airport, Qatar dan mendengar suara ledakan yang diduga berasal dari bom Iran saat menyerang pangkalan militer AS di Qatar.

“Guys, kami sekarang ini berada di Doha dan baru saja mendengar suara ledakan dari tentara Iran. Kami akan terus memberikan perkembangan lebih lanjut,” tulis Kevin Diks, Selasa (24/6/2025) dini hari.

Klub baru Kevin Diks, Borussia Monchengladbach, saat ini tengah diliputi kekhawatiran setelah pemain anyar mereka pulang dalam kondisi cedera usai membela Timnas Indonesia. [Dok. IG Kevin Diks]
Klub baru Kevin Diks, Borussia Monchengladbach, saat ini tengah diliputi kekhawatiran setelah pemain anyar mereka pulang dalam kondisi cedera usai membela Timnas Indonesia. [Dok. IG Kevin Diks]

Dalam perkembangan yang terbaru, Kevin Diks mengakui bahwa wilayah udara di Qatar memang sempat dibuka selama dua jam. Akan tetapi, belum ada kepastian soal jadwal penerbangan terbaru.

Bukan tidak mungkin, bakal terjadi keterlambatan penerbangan selama enam hingga tujuh jam. Bahkan, penerbangan menuju Eropa bisa saja dibatalkan karena alasan keamanan karena situasi yang memanas.

"Wilayah udara dibuka untuk dua jam saat ini namun tidak ada seorang pun yang tahu hal yang bakal terjadi dengan penerbangan tiap orang. Entah saya akan mengalami keterlambatan penerbangan selama 6-7 jam atau malah penerbangan itu dibatalkan," kata Kevin Diks.

Pengalaman Kevin Diks itu bukan sekadar "kaget" sesaat.

Bagi otak dan tubuh manusia, terutama bagi seorang atlet yang kondisinya diatur secara presisi, mendengar ledakan bom memicu serangkaian respons fisiologis dan psikologis yang kompleks dan berpotensi merusak.

Baca Juga: Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa

Respons Tubuh: Adrenalin, Kejut, dan Mode Bertahan Hidup

Saat telinga menangkap suara ledakan yang dahsyat, otak primitif manusia—amygdala—langsung mengambil alih.

Ia tidak peduli apakah ledakan itu jauh atau dekat; ia hanya tahu itu adalah sinyal bahaya ekstrem.

Dalam sepersekian detik, tubuh akan membanjiri sistem dengan hormon stres seperti adrenalin dan kortisol.

Jantung berdebar kencang, napas menjadi cepat dan dangkal, otot-otot menegang, dan indra menjadi sangat tajam. Ini adalah respons "lawan atau lari" (fight or flight) yang dirancang untuk bertahan hidup.

Bagi seorang atlet, kondisi ini mungkin terasa familiar seperti saat akan bertanding, namun konteksnya—ancaman kematian—membuatnya menjadi pengalaman traumatis.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI