Suara.com - Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengambil sikap bijak menyikapi potensi larangan terhadap Iran untuk tampil di Piala Dunia 2026.
Langkah ini dilakukan di tengah memanasnya ketegangan diplomatik antara Iran dan salah satu tuan rumah turnamen Piala Dunia 2026, Amerika Serikat.
Iran adalah negara Asia keenam yang telah memastikan tiket ke Piala Dunia 2026 yang akan digelar di tiga negara yakni Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada.
Namun, konflik geopolitik membuat masa depan TeamMelli belum bisa dipastikan.
Menjawab kekhawatiran tersebut, Sekjen AFC Datuk Seri Windsor Paul John mengingatkan bahwa saat ini masih terlalu dini untuk membuat spekulasi.

Ia mengacu pada pernyataan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang menyebut sudah tercapai gencatan senjata antara Negeri Paman Sam dan Iran.
“Kami akan temukan solusinya ketika waktunya tiba,” ungkap Sekjen AFC Datuk Seri Windsor Paul John dikutip dari NST.com.my.
FIFA pun memiliki berbagai preseden untuk menghadapi negara-negara yang terlibat konflik.
Misalnya Rusia, hingga saat ini masih menjalani sanksi dari FIFA akibat invasi ke Ukraina.
Baca Juga: Here We Go! Timnas Indonesia OTW Punya Kapten di Klub Besar Eropa
Sementara pada 1990-an, Yugoslavia juga sempat dilarang tampil karena perang di Balkan.
Salah satu opsi yang tengah dipertimbangkan adalah menempatkan Iran agar bermain di Meksiko saja, demi menghindari masalah akses ke Amerika Serikat karena travel ban atau larangan masuk AS.
Opsi ini sudah dikaji berdasarkan pengalaman UEFA yang pernah memisahkan Rusia dan Ukraina dalam undian kompetisi demi menghindari bentrokan politik..
Akan tetapi hingga saat ini, Presiden FIFA Gianni Infantino belum memberi pernyataan resmi terkait keikutsertaan Iran.
Di masa lalu, Gianni Infantino menegaskan bahwa sepak bola seharusnya menjadi jembatan persatuan, bukan konflik.
“Ini bukan dua rezim yang bermain melawan satu sama lain, ini bukan dua ideologi yang bermain melawan satu sama lain, ini adalah dua tim sepak bola,” tegas Presiden FIFA.