Adu Performa Timnas Putri Indonesia dan Lawan-lawannya di Kualifikasi Piala Asia 2025

Arief Apriadi Suara.Com
Jum'at, 27 Juni 2025 | 10:28 WIB
Adu Performa Timnas Putri Indonesia dan Lawan-lawannya di Kualifikasi Piala Asia 2025
Timnas Putri Indonesia. [Dok. IG/@timnasindonesia]

Suara.com - Tinggal hitungan hari, Timnas Putri Indonesia bakal memulai perjuangan di babak Kualifikasi Piala Asia Wanita 2026.

Sebagai tuan rumah Grup D, Garuda Pertiwi akan menjamu Chinese Taipei, Kirgistan, dan Pakistan di Indomilk Arena, Tangerang, mulai 29 Juni hingga 5 Juli 2025.

Laga ini krusial. Hanya satu tim dari tiap grup yang akan lolos ke putaran final di Australia.

Maka, predikat juara grup jadi harga mati bagi Indonesia bila ingin kembali tampil di ajang paling prestisius Asia untuk sepak bola wanita.

Timnas Putri Indonesia tercatat pernah lima kali mentas di Piala Asia Putri.

Prestasi terbaik terjadi pada 1977 dan 1986 saat mereka finis di peringkat keempat.

Pelatih Timnas Wanita, Satoru Mochizuki. (pssi.org)
Pelatih Timnas Putri Indonesia, Satoru Mochizuki. (pssi.org)

Setelah cukup lama absen dari level elite Asia, kesempatan sebagai tuan rumah menjadi peluang emas untuk bangkit.

Pelatih Satoru Mochizuki memimpin pemusatan latihan (TC) intensif di Jakarta demi menyiapkan skuad terbaik.

Tim juga kedatangan empat pemain keturunan yakni Iris Joska de Rouw, Emily Julia Frederica Nahon, Felicia Victoria de Zeeuw, dan Isa Guusje Warps yang langsung bergabung dalam latihan.

Baca Juga: Jelang Kualifikasi Piala Asia 2025, Timnas Putri Indonesia Incar Juara Grup D

Meski demikian, sang pelatih tak menampik jika saat ini masih ada sedikit rasa gugup dalam tim.

“Kami agak sedikit gugup, tapi itu bagus buat kami dalam melakukan persiapan,” ujar Mochizuki, dikutip dari sesi latihan di Dewa United Arena, Tangerang.

Peta Kekuatan Grup D: Chinese Taipei Diunggulkan

Di atas kertas, Chinese Taipei menjadi tim paling berpengalaman dan difavoritkan lolos.

Mereka sudah 14 kali tampil di Piala Asia Putri dan sempat tiga kali menjadi juara pada 1977, 1980, dan 1981.

Di edisi 2022, mereka bahkan menembus babak perempat final. Chinese Taipei juga pernah mencicipi Piala Dunia Putri pada 1991.

Dengan catatan tersebut, skuad berjuluk "Mulan" ini merupakan rival utama Garuda Pertiwi dalam perebutan posisi puncak klasemen akhir.

Sebaliknya, Kirgistan dan Pakistan Putri belum pernah mencicipi atmosfer Piala Asia maupun Piala Dunia, menjadikan keduanya sebagai tim yang relatif masih berkembang.

Meski begitu, mereka tak bisa dianggap remeh dan bisa menjadi batu sandungan jika tak dihadapi serius.

Jadwal dan Laga Krusial Timnas Putri Indonesia

Garuda Pertiwi dijadwalkan membuka kampanye melawan Kirgistan pada Minggu (29/6) pukul 20.00 WIB.

Laga ini krusial untuk mengamankan poin penuh sebagai bekal menghadapi Pakistan (2 Juli) dan partai penentu melawan Chinese Taipei (5 Juli).

Setiap laga ibarat final, apalagi hanya juara grup yang berhak lolos.

Mochizuki menekankan pentingnya komunikasi antarpemain dan chemistry dalam permainan, terutama dengan adanya wajah-wajah baru di tim.

Ia berharap pemain bisa memahami satu sama lain hingga cukup hanya dengan kontak mata.

“Kami masih punya waktu tiga hari lagi untuk memperkuat detail komunikasi dan juga membangun chemistry antar pemain,” katanya.

Bertanding di kandang menjadi keuntungan tersendiri bagi Indonesia.

Dukungan suporter sangat diharapkan mampu menjadi energi tambahan untuk para pemain.

“Jadi kami ingin para pendukung bisa datang dan menyaksikan langsung di stadion dan mendukung para pemain,” ujar Mochizuki.

Untuk itu, PSSI telah membuka penjualan tiket sejak Jumat pekan lalu.

Tiket dibanderol mulai Rp15 ribu hingga Rp100 ribu per pertandingan.

Harapannya, Indomilk Arena bisa dipadati penonton yang memberi semangat penuh bagi perjuangan Garuda Pertiwi.

Perebutan Tiket ke Australia
Putaran final Piala Asia Putri 2026 akan digelar di Australia pada 1–26 Maret 2026.

Empat tim sudah dipastikan lolos yakni Australia (tuan rumah), Jepang, Korea Selatan, dan China (tiga tim teratas edisi 2022).

Sisanya, delapan tiket akan diperebutkan oleh 34 tim peserta babak kualifikasi yang dibagi dalam delapan grup.

Itu berarti hanya satu tiket dari Grup D yang tersedia — hanya satu tim yang bisa lolos, tak ada peluang runner-up terbaik. Maka, setiap poin di setiap laga menjadi sangat berharga.

Kontributor : Imadudin Robani Adam

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI