Suara.com - Pemain keturunan gelandang serang keturunan non Belanda seharga Rp4,35 miliar semakin dekat dengan Indonesia dan bisa dinaturalisasi untuk ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia memiliki banyak stok pemain keturunan yang bisa dicomot untuk bergabung.
Para pemain keturunan ini diharapkan mau bergabung Timnas Indonesia karena di ronde keempat, Tim Garuda akan menghadapi lawan-lawan sulit dari Timur Tengah.
Dari sekian banyak posisi di kubu tim Merah Putih, Patrick Kluivert tampaknya butuh tambahan pemain keturunan di lini serang.
Tambahan di lini serang ini amat penting agar Jay Idzes dkk bisa mencetak gol dan mengunci kemenangan untuk merebut tiket ke Piala Dunia 2026.
Nahas, tak banyak pemain keturunan berkarakter menyerang yang bisa dicomot Indonesia untuk tampil di ronde keempat.
Di tengah pencarian pemain berkarakter menyerang ini, muncul satu pemain keturunan yang mendekat ke Indonesia. Berbeda dengan pemain keturunan lainnya, ia memiliki darah keturunan non Belanda.
Sosok pemain tersebut adalah Ilias Alhaft, gelandang serang dan winger keturunan Maroko yang juga punya darah keturunan Indonesia.
Baru-baru ini, Alhaft mendekat ke Indonesia dan bisa coba digoda PSSI agar mau dinaturalisasi untuk bisa tampil di ronde keempat.
Baca Juga: Thom Haye Deal dengan Klub Liga Jepang?
Makin Dekat dengan Tanah Leluhur
Ilias Alhaft makin mendekat ke Indonesia karena dirinya dilaporkan memilih melanjutkan kariernya di Asia Tenggara atau ASEAN.
Dikutip dari akun Instagram @kabarbolagaruda, pemain berusia 28 tahun itu kabarnya akan melanjutkan karier di Thailand.
Di negeri Gajah Putih itu, Alhaft diberitakan akan bergabung dengan runner up Liga Thailand 2024-2025, Bangkok United.
Bangkok United sendiri merupakan klub Thailand yang diperkuat oleh pemain Timnas Indonesia, yakni Pratama Arhan.
Kepindahan Alhaft ke Bangkok United ini membuatnya bisa dipantau Timnas Indonesia. Apalagi, ia menjadi rekan setim Arhan yang berstatus penggawa aktif Tim Garuda.
Tak ayal, hal tersebut bisa membuka kesempatan bagi Alhaft untuk memenuhi keinginannya yang ingin berseragam Merah Putih.
Hasrat membela Indonesia ini sempat membuat eks SC Cambuur itu melakukan Video Call dengan salah satu penasihat Kemenpora, Hamdan Hamedan.
Sayangnya keinginannya belum terwujud hingga tampuk kepelatihan di Tim Garuda beralih dari Shin Tae-yong ke Patrick Kluivert.
Kini dengan kehadirannya di Thailand, Alhaft punya kans dilirik. Kebetulan, ia pernah bekerja sama dengan salah satu pelatih di staf kepelatihan Timnas Indonesia.
Sosok pelatih yang pernah bekerja sama dengan Alhaft adalah Alex Pastoor yang kini menjabat sebagai asisten Kluivert di Timnas Indonesia.
Alhaft dan Pastoor pernah bekerja sama di Sparta Rotterdam dan Almere City, di mana ia tampil sebanyak 55 kali dengan mencetak enam gol dan tujuh assist.
Karier Ilias Alhaft
Ilias Alhaft memulai karier bersama RVVH Ridderkerk pada 2005 dan berlanjut ke akademi Sparta Rotterdam pada 2008.
Di Sparta Rotterdam, Alhaft berhasil naik ke tim utama pada 2016 dan bermain selama tiga musim di tim berjuluk De Kasteelheren itu dengan mencatatkan 25 penampilan dan mencetak satu assist saja.
Pada 2019, Alhaft dilepas secara gratis ke Almere City. Klub berjuluk The Black Sheep ini menjadi tim yang paling lama dibelanya.
Tercatat, Alhaft bermain bagi Almere selama empat musim. Dalam kurun waktu itu, ia berhasil mencetak 18 gol dan 12 assist dari 101 laga di segala ajang.
Pada musim panas 2023, Almere melepasnya ke tim Armenia, FC Noah, secara gratis. Di klub tersebut, Alhaft bermain sebanyak 34 kali dengan koleksi tujuh gol dan delapan assist.
Catatan itu tak membuatnya dipertahankan dan dilepas secara gratis pada 2024. Usai menganggur selama dua bulan, Alhaft dipinang oleh SC Cambuur pada September 2024.
Di SC Cambuur, Alhaft berhasil tampil sebanyak 26 kali dengan mencetak tiga gol dan satu assist. Catatan ini lagi-lagi membuatnya dilepas secara gratis, sehingga ia memilih berkarier di Thailand bersama Bangkok United.
Dalam perjalanannya, Iilias Alhaft ternyata pernah bermain bagi Timnas Belanda di level kelompok umur, yakni U-18 dan U-20.
Di dua tim kelompok umur itu, Alhaft mampu mencatatkan 15 penampilan dengan total mencetak satu assist saja bagi De Oranje muda.
Karena baru bermain di kelompok umur, pemain kelahiran Rotterdam ini masih bisa dipinang oleh Timnas Indonesia dan bermain di level senior.
Apalagi dengan darah keturunan yang dimilikinya, yang membuat proses naturalisasi Alhaft bisa saja rampung dalam waktu yang singkat.
(Felix Indra Jaya)