Suara.com - Upaya federasi sepak bola Indonesia dalam memperkuat Timnas Indonesia kembali menunjukkan geliatnya. Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, baru-baru ini mengumumkan bahwa proses naturalisasi striker muda Mauro Zijlstra sudah diajukan secara resmi. Tak hanya itu, tiga pemain putri juga masuk dalam daftar usulan naturalisasi yang diajukan ke pemerintah.
Langkah ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menambah kedalaman skuad baik timnas putra maupun putri. Proses pengajuan naturalisasi ini disampaikan Erick kepada awak media usai menyaksikan pertandingan di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, pada Rabu malam (2/7/2025).
Secara khusus, Mauro Zijlstra diproyeksikan memperkuat lini serang Timnas U-23 dan senior yang selama ini masih mencari sosok striker tajam. Pemain berusia 20 tahun itu kini bermain di klub Belanda, FC Volendam, dan diharapkan mampu menjadi solusi atas krisis penyerang yang dialami Garuda Muda.

Selain Mauro, nama-nama seperti Isabel Kopp, Isabelle Nottet, dan Pauline van de Pol turut diajukan untuk memperkuat Timnas Putri Indonesia. Ketiga pemain ini dipandang memiliki pengalaman yang cukup matang karena sudah berusia 22 hingga 23 tahun. Hal ini berbeda dengan pemain naturalisasi sebelumnya yang rata-rata masih berusia 18 atau 19 tahun.
PSSI telah melayangkan surat resmi ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) terkait permohonan naturalisasi ini. Selanjutnya, proses administrasi akan berjalan melalui jalur formal hingga ke Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), serta Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg).
Profil Singkat Tiga Calon Pemain Timnas Putri
Salah satu nama yang mencuri perhatian adalah Pauline van de Pol, bek tangguh kelahiran 12 Maret 2003. Pemain keturunan Indonesia-Belanda ini membela Telstar Vrouwen yang berkompetisi di Eredivisie Women, liga tertinggi sepak bola wanita Belanda.
Van de Pol mencatatkan debut profesionalnya pada Desember 2022 dan mengakhiri musim bersama Telstar di posisi ke-11 klasemen.
![Selamat Datang Striker Keturunan! Klub Belanda Kasih Pengumuman. [Dok. IG Mauro Zijlstra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/11/88544-mauro-zijlstra.jpg)
Kemudian ada Isabelle Nottet, penyerang yang lahir di Uithoorn, Belanda, pada 6 Maret 2003. Kariernya dimulai bersama AZ Alkmaar sebelum akhirnya bergabung dengan Telstar.
Baca Juga: Bagaimana Caranya Timnas Putri Indonesia Lolos Piala Asia Wanita 2026?
Nottet dikenal sebagai pemain produktif yang langsung mencetak gol di laga debutnya. Sepanjang musim 2023/24, ia berhasil mengukir gol penting saat menghadapi mantan klubnya.
Sementara itu, Isabel Kopp merupakan sosok bek yang tangguh. Ia lahir pada 19 Februari 2002 dan saat ini memperkuat Fortuna Sittard Vrouwen.
Kopp sempat menimba ilmu sepak bola di Amerika Serikat bersama Tyler Junior College dan Georgia Southern University, mencetak prestasi akademik dan olahraga sebelum akhirnya pulang ke Belanda dan melanjutkan karier profesional.
Latar Belakang Naturalisasi Pemain di Sepak Bola Indonesia
Naturalisasi pemain bukanlah hal baru bagi sepak bola Indonesia. Langkah ini sudah dilakukan sejak beberapa tahun silam, terutama untuk memperkuat sektor-sektor yang masih lemah.
Pemain-pemain seperti Cristian Gonzales, Stefano Lilipaly, hingga Sandy Walsh merupakan contoh sukses naturalisasi yang kini menjadi tulang punggung Timnas Indonesia.
PSSI sendiri terus menyeleksi secara ketat calon pemain naturalisasi, memastikan mereka memiliki darah keturunan Indonesia atau hubungan emosional dengan Tanah Air.
Selain itu, proses naturalisasi dilakukan melalui koordinasi lintas kementerian, agar semua tahapan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Di tengah persaingan sepak bola Asia Tenggara yang semakin ketat, Indonesia memang membutuhkan regenerasi pemain yang tidak hanya muda, tetapi juga berpengalaman di level Eropa. Hal inilah yang coba dijawab oleh naturalisasi Mauro Zijlstra dan ketiga pemain putri tersebut.
Kehadiran mereka diharapkan mampu mendongkrak prestasi Timnas Indonesia di berbagai ajang internasional, termasuk kualifikasi Piala Asia dan SEA Games yang menjadi target jangka pendek PSSI.
Dengan semakin banyaknya pemain muda bertalenta yang dipersiapkan, masa depan sepak bola Indonesia tampaknya menuju ke arah yang lebih cerah.
Proses ini masih harus menunggu pengesahan dari pemerintah, namun optimisme tinggi tetap mengiringi langkah federasi dalam membangun skuad yang lebih kuat dan kompetitif.