Sama seperti Herman Dzumafo, Diakite memasukkan uang hasil saweran dari penonton ini ke dalam kaus kakinya.
Bisa dikatakan, saweran ini menjadi bonus tersendiri bagi para pemain karena terlepas dari bayaran yang didapatkannya dari tim-tim tarkam yang mengontraknya.
Melihat adanya bayaran besar dan saweran tersebut, tak mengherankan turnamen tarkam tampak seksi bagi para pesepak bola profesional Tanah Air.
Dapat disimpulkan jika masalah tarkam ini bukan karena para pemain tidak bersikap profesional, melainkan karena klub-klub Indonesia yang acapkali tidak cakap untuk memenuhi hak pemain yang bekerja di lapangan hijau.
(Felix Indra Jaya)