Mengenal Pisa SC, Raksasa Tidur yang Siap Guncang Serie A: Bakal Rekrut Jay Idzes

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 12 Juli 2025 | 09:05 WIB
Mengenal Pisa SC, Raksasa Tidur yang Siap Guncang Serie A: Bakal Rekrut Jay Idzes
Mengenal Pisa SC, Raksasa Tertidur yang Siap Guncang Serie A: Bakal Rekrut Jay Idzes [Instagram Pisa SC]

Suara.com - Kub promosi Serie A Italia, Pisa SC dikabarkan tertarik untuk bisa merekrut Jay Idzes dari Venezia.

Pisa SC di bursa transfer musim panas ini menunjukkan keseriusannya. Setelah mengumumkan kedatangan empat pemain muda, klub kini mengalihkan perhatiannya pada sektor pertahanan dengan mengejar Jay Idzes.

"Penampilan Jay Idzes juga mencuri perhatian sejumlah klub Italia lain seperti Udinese, namun belum ada kesepakatan konkret. Kini, Pisa disebut telah mengajukan ketertarikan resmi," tulis laporan media iltirreno.it

Jadi Rebutan! Alberto Gilardino Ingin Boyong Jay Idzes ke Pisa SC [Instagram Jay Idzes]
Jadi Rebutan! Alberto Gilardino Ingin Boyong Jay Idzes ke Pisa SC [Instagram Jay Idzes]

Pisa SC promosi ke Serie A Italia 2025/2026 dibawah asuhan Filippo Inzaghi. Namun di musim depan, Inzaghi memilih pindah ke Palermo.

Saat ini nakhoda Pisa SC berada di pundak eks striker Italia, Alberto Gilardino.

Profil Pisa SC

Sebuah mimpi yang terpendam selama lebih dari 30 tahun akhirnya menjadi kenyataan. Pisa SC, klub dengan sejarah kaya dan basis suporter yang fanatik, secara resmi memastikan tiket promosi ke Serie A untuk musim 2025/2026.

Bagi penggemar sepak bola Italia generasi lama, nama Pisa membangkitkan nostalgia. Bagi generasi baru, ini adalah kesempatan untuk mengenal salah satu klub paling ikonik di Italia.

Jauh dari bayang-bayang Menara Miring yang menjadi simbol kotanya, Pisa SC kini siap menulis babak baru dalam sejarah mereka di kasta tertinggi Liga Italia.

Baca Juga: Venezia Datangkan Bek Anyar, Segera Lepas Jay Idzes?

Pisa pernah merasakan masa keemasan singkat pada akhir 1980-an hingga awal 1990-an di bawah kepemimpinan presiden legendaris, Romeo Anconetani.

Stadion mereka saat ini bahkan dinamai menurut namanya, Arena Garibaldi - Stadio Romeo Anconetani.

Pada era itu, Pisa menjadi rumah bagi talenta-talenta kelas dunia. Kapten legendaris timnas Brasil yang mengangkat trofi Piala Dunia 1994, Carlos Dunga, pernah mengasah kemampuannya di sini.

Begitu pula dengan striker Belanda, Wim Kieft, dan pelatih top dunia, Diego Simeone.

Namun, setelah terdegradasi pada tahun 1991, Pisa terjun bebas.

Klub mengalami dua kali kebangkrutan, pada tahun 1994 dan 2009, yang memaksa mereka harus merangkak kembali dari kasta terendah sepak bola Italia.

Kebangkitan modern mereka salah satunya dipicu oleh semangat Gennaro Gattuso, yang sebagai pelatih berhasil membawa Pisa promosi dari Serie C ke Serie B pada 2016.

Fakta Menarik yang Jarang Diketahui

Bukan Sekadar Klub Sepak Bola

Di Italia, Pisa sangat dihormati karena sejarah panjang dan basis suporternya yang luar biasa loyal.

Curva Nord mereka di Arena Garibaldi dikenal sebagai salah satu yang paling berisik dan kreatif di Italia, bahkan saat klub terpuruk di divisi bawah.

Derby Terpanas Toscana

Lupakan sejenak derby-derby besar di Milan atau Roma.

Di wilayah Tuscany, salah satu rivalitas terpanas dan paling sengit adalah antara Pisa dan Livorno.

Pertandingan ini lebih dari sekadar sepak bola; ini adalah bentrokan ideologi, sejarah, dan gengsi dua kota pelabuhan yang telah bersaing selama berabad-abad.

Sentuhan Tangan Miliarder

Di balik layar kesuksesan ini, ada nama Alexander Knaster, seorang pengusaha miliarder kelahiran Rusia yang memegang paspor Inggris dan Amerika.

Pendiri perusahaan investasi Pamplona Capital Management ini mengakuisisi saham mayoritas klub pada 2021 dan menyuntikkan dana segar yang menstabilkan kondisi klub.

Kondisi Finansial: Proyek Sehat di Tangan yang Tepat

Analisis dari media finansial olahraga kredibel Italia seperti Calcio e Finanza dalam beberapa tahun terakhir menunjukkan transformasi kesehatan keuangan Pisa SC.

Sebelum kedatangan Knaster, klub dijalankan oleh keluarga Corrado yang berhasil menyelamatkan klub namun dengan sumber daya terbatas.

Dalam rentang 5 tahun terakhir, terutama sejak akuisisi oleh Knaster, Pisa telah berubah.

Laporan keuangan menunjukkan bahwa meskipun klub masih mencatatkan kerugian operasional—hal yang wajar bagi klub ambisius yang berinvestasi pada skuad dan infrastruktur—semua kerugian tersebut selalu ditutup oleh suntikan modal dari sang pemilik.

Neraca keuangan klub menjadi sangat sehat dan bebas dari utang perbankan yang berisiko.

Stabilitas finansial ini memungkinkan Pisa untuk menolak tawaran besar bagi pemain bintang mereka dan sebaliknya, berinvestasi pada talenta-talenta terbaik di Serie B.

Promosi ke Serie A ini adalah buah dari visi jangka panjang dan fondasi keuangan yang kokoh, bukan sebuah kebetulan.

Kini, dengan pendapatan hak siar Serie A yang mengalir, Pisa berada dalam posisi yang kuat untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga bersaing secara berkelanjutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI