Suara.com - Mantan bintang Premier League Andy Carroll membuat langkah mengejutkan dalam kariernya. Di usia 36 tahun, ia memilih bergabung dengan Dagenham & Redbridge, tim yang kini berkompetisi di National League South, kasta keenam sepak bola Inggris, setelah meninggalkan Bordeaux.
Meski berada di level yang jauh lebih rendah dibanding karier sebelumnya, Carroll tetap percaya diri dalam pilihannya.
Fokus pada Sepak Bola, Bukan Sekadar Level Kompetisi
![Dua bomber West Ham United Michail Antonio dan Andy Carroll (kiri) [AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2017/07/28/43767-michail-antonio-dan-andy-carroll.jpg)
"Saya hanya ingin bermain sepak bola," kata Andy Carroll seperti dikutip dari Sky Sports. Keputusan ini menegaskan bahwa bagi Carroll, tingkat kompetisi bukanlah segalanya. Ia juga menyebut bahwa dirinya mendapat tawaran dari klub-klub di liga yang lebih tinggi, namun lebih mengutamakan kecocokan pribadi dan visi klub yang akan dibelanya.
Bagi penggemar sepak bola Inggris, ini menjadi pengingat bahwa gairah dan niat untuk terus bermain bisa melebihi pertimbangan finansial maupun gengsi kompetisi.
Dalam pernyataan lanjutannya, Andy Carroll mengatakan, "Kami punya proyek di sini untuk membawa klub keluar dari non-liga." Pernyataan ini menjadi gambaran jelas bahwa ia datang bukan sekadar bermain, tetapi juga ingin menjadi bagian dari proyek jangka panjang untuk mengembalikan Dagenham & Redbridge ke kasta lebih tinggi di sepak bola Inggris.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa Carroll bukan hanya mencari menit bermain, tetapi turut membawa semangat dan pengalaman untuk membangun fondasi klub yang lebih kuat.
Sebelum kembali ke Inggris, Andy Carroll sempat merumput di Prancis bersama Bordeaux di Championnat National 2, kasta keempat sepak bola Prancis, setelah klub itu mengalami degradasi administratif. Di sana, Carroll mencetak 11 gol dalam 23 pertandingan pada musim 2024/2025.

Sebelumnya, ia juga bermain di Ligue 2 bersama Amiens dan menyumbangkan empat gol di musim 2023/2024. Dua musim di Prancis tersebut menjadi ajang pembuktian bahwa Carroll masih memiliki ketajaman meski usia tak lagi muda.
Akuisisi Klub oleh Investor Qatar Perkuat Ambisi Besar
Menariknya, keputusan Andy Carroll untuk bergabung datang hampir bersamaan dengan kabar besar lainnya: klub Dagenham & Redbridge diakuisisi oleh konsorsium investor asal Qatar. Meski akuisisi ini masih menunggu persetujuan dari FA dan otoritas National League, dampaknya diprediksi akan besar terhadap masa depan klub.
Baca Juga: Sosok Andy Carroll, Eks Liverpool Hajar Casemiro di Laga Manchester United vs Reading
Dalam pernyataan resmi klub, Youseph Al Sharif ditunjuk sebagai ketua interim klub, sementara mantan kapten tim, Anwar Uddin, dipercaya sebagai direktur non-eksekutif. Akuisisi ini diyakini akan mendatangkan suntikan dana dan strategi bisnis baru dalam upaya mengangkat klub dari keterpurukan.
Sepak Terjang Carroll: Dari Rekor Transfer ke Level Grassroots
Karier Andy Carroll mencatatkan banyak momen penting di kancah sepak bola Inggris. Ia dikenal sebagai lulusan akademi Newcastle, mencetak 11 gol pada paruh pertama musim 2010/2011, dan kemudian direkrut oleh Liverpool dengan nilai transfer fantastis sebesar 35 juta pound atau sekitar Rp 766 miliar saat ini. Nilai tersebut menjadikannya rekrutan termahal klub saat itu.
Namun performa Carroll di Liverpool tak sepenuhnya memenuhi ekspektasi. Ia hanya mencetak 11 gol dalam 58 pertandingan sebelum akhirnya pindah ke West Ham United, di mana ia menghabiskan tujuh musim dan mencetak 34 gol.
Kembali ke Inggris Usai Petualangan Eropa
Usai masa panjangnya di Premier League, Carroll sempat kembali ke Newcastle, lalu bermain untuk West Bromwich Albion dan Reading, sebelum menjajal petualangan di luar negeri.
Kini, ia membawa semua pengalamannya ke tim yang tengah berjuang untuk bangkit di dasar struktur sepak bola Inggris.
Langkah kembalinya ke Inggris dan ke klub kecil memperlihatkan bahwa Carroll ingin berkontribusi nyata, bukan sekadar mencari popularitas di penghujung karier.
Sejarah Klub Dagenham & Redbridge dan Tantangan Saat Ini
Klub Dagenham & Redbridge sempat bermain selama sembilan musim di English Football League (EFL) antara 2007 hingga 2016.
Namun setelah itu, performa mereka terus menurun. Musim lalu, klub ini bahkan terdegradasi dari National League dan kini harus memulai dari National League South, yang merupakan kasta keenam dalam sistem sepak bola Inggris.
Ini menjadi musim pertama mereka kembali ke level ini sejak musim 1999/2000. Namun dengan hadirnya Carroll dan dukungan finansial dari investor Qatar, klub memiliki harapan baru untuk segera kembali naik kasta.
Carroll Jadi Simbol Kebangkitan dan Harapan Baru Klub
Kehadiran Andy Carroll di Dagenham bukan hanya membawa nama besar, tapi juga membawa harapan. Pengalamannya di Premier League, timnas Inggris, dan bahkan di sepak bola Prancis menjadikannya aset penting di ruang ganti.
Ia akan menjadi panutan bagi pemain muda dan menjadi simbol kebangkitan klub yang selama ini terseok-seok di level bawah.
Langkah ini juga menunjukkan bahwa sepak bola Inggris di level bawah tetap menjadi magnet yang kuat bagi pemain berpengalaman yang ingin membangun sesuatu dari awal.