Suara.com - Bintang Real Madrid, Jude Bellingham menjadi sasaran kemarahan netizen gegara foto mendiang Diogo Jota.
Jude Bellingham ketahuan memberikan tanda suka pada postingan salah satu akun Instagram yang memperlihatkan foto Diogo Jota saat mendapat pelanggaran brutal pemain Chelsea, Tosin Adarabioyo.
Akun Instagram @upso.thecracks mengunggah foto momen Diogo Kota mendapatkan pelanggaran serius oleh Tosin.
Unggahan itu kemudian diketahui mendapat tanda suka dari akun Instagram milik bintang Real Madrid tersebut.
Yang kemudian jadi sorotan, akun Instagram itu seolah menyalahkan Tosin atas kematian Diogo Jota.
"Tosin getting caught in a crossfire again with Jotas death ffs just not good on his mental health at all Then Jude liking this too?? weird," tulis salah satu pengguna X.
Pada Oktober 2024, Tosin sempat terlibat insiden dengan Diogo Jota di pertandingan Chelsea vs Liverpool.
Tosin Adarabioyo, nyaris diusir keluar lapangan setelah melanggar Diogo Jota di awal laga, namun secara mengejutkan hanya menerima peringatan tanpa kartu merah.
Insiden terjadi di menit ke-5 ketika Jota melakukan sprint untuk mengejar umpan lambung yang melewati lini pertahanan Chelsea.
Baca Juga: Ayah Dibui 9 Tahun Kasus Pemerkosaan, Anak Robinho Kini Main Bareng Neymar di Santos
Adarabioyo yang terlambat menutup pergerakan langsung menarik tubuh Jota hingga terjatuh — pelanggaran yang di mata banyak penonton layak diganjar kartu merah langsung karena ia merupakan pemain terakhir di lini belakang.
Namun, wasit memilih untuk tidak mengusir Adarabioyo, dengan alasan bahwa bola mengarah ke sisi lapangan dan bukan ke arah gawang secara langsung, sehingga tidak memenuhi syarat sebagai "peluang emas yang digagalkan".
Penyebab Kecelakaan Tragis Diogo Jota
Tragedi merenggut nyawa bintang Liverpool Diogo Jota dan adiknya, Andre Silva, saat keduanya mengalami kecelakaan fatal di wilayah Zamora, Spanyol, pada Kamis (3/7) dini hari waktu setempat.
Lamborghini Huracan yang mereka tumpangi dikabarkan melaju dengan kecepatan tinggi sebelum keluar jalur, meledak, dan terbakar.
Pihak kepolisian Spanyol masih menyusun laporan resmi kecelakaan yang terjadi di kilometer 65 jalan A-52, dekat perbatasan Spanyol dan Portugal.
Meskipun belum dipastikan siapa yang mengemudikan mobil saat insiden terjadi, dugaan sementara menyebut ban pecah saat mobil sedang menyalip sebagai penyebab awal kecelakaan.
Namun, menurut ahli keselamatan jalan raya Spanyol, Javier Lopez Delgado, ada banyak faktor yang berkontribusi.
Dalam wawancaranya dengan media lokal La Opinión de Zamora seperti dikutip Suara.com dari Daily Star, ia mengatakan bahwa kecepatan tinggi kemungkinan besar jadi penyebab utama.
![Jurgen Klopp mengucapkan duka mendalam atas tewasnya Diogo Jota. [Instagram Jurgen Klopp]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/04/67988-diogo-jota-dan-jurgen-klopp.jpg)
“Jika mereka hanya melaju dengan kecepatan 90 km/jam, mungkin mereka masih bisa selamat,"
"Bekas selip di jalan menunjukkan mereka melaju sangat cepat,” ujar Lopez Delgado, yang juga menjabat sebagai Presiden Asosiasi Auditor Keselamatan Jalan Spanyol (ASEVI).
Selain kecepatan, kondisi jalan disebut berperan besar. Jalan A-52 dikenal memiliki banyak kerusakan, termasuk permukaan yang tak rata dan tikungan tajam.
Bahkan, delapan hari sebelumnya, seorang wanita berusia 60 tahun juga mengalami kecelakaan serius di titik yang sama dan harus dievakuasi oleh pemadam kebakaran.
“Sulit percaya ini hanya kebetulan. Ketika dua kecelakaan terjadi di titik yang sama dalam waktu singkat, pasti ada masalah di situ,” tegas Lopez Delgado.
Barikade di bagian tengah jalan yang menghantam mobil Jota disebut tidak sesuai standar keselamatan.
Bentuk dan sudutnya justru menjadi penghalang keras yang memperparah dampak benturan.
Pemerintah daerah Cernadilla menyatakan bahwa jalan A-52 berbahaya, terutama pada malam hari.
Jalan ini dikenal sebagai "blackspot" kecelakaan karena medan yang berliku dan kerap dilalui hewan liar seperti rusa dan serigala Iberia yang sering kali menjadi penyebab kecelakaan.