Suara.com - Frengky Missa sempat dicoret dari daftar pemain Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2025. Namun secara mengejutkan, namanya kembali muncul dalam skuad final yang diumumkan pelatih Gerald Vanenburg.
Hal ini memunculkan pertanyaan di kalangan pecinta sepak bola: bagaimana mungkin pemain yang sudah dicoret bisa masuk lagi?
Vanenburg pun akhirnya buka suara. Dalam konferensi pers jelang pertandingan perdana melawan Brunei Darussalam, ia menjelaskan bahwa keputusan ini murni karena alasan darurat medis, bukan perubahan strategi.
"Jadi sebenarnya Frengky Missa sudah keluar, tapi berhubung Mikael Tata sakit, jadi memang harus diganti," jelas Vanenburg dalam sesi jumpa pers di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Senin (14/7).
Mikael Tata yang semula masuk dalam 23 pemain utama ternyata mengalami gangguan kesehatan serius. Ia bahkan harus dirawat di rumah sakit dan diperkirakan absen selama sepekan.
![Pemain Timnas Indonesia U-23 Frengky Missa saat sedang berlatih [Dok. PSSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/08/22/93457-frengky-missa-timnas-indonesia-u-23.jpg)
Kondisi ini membuat Vanenburg tak punya pilihan selain memanggil kembali Frengky yang sebelumnya ikut pemusatan latihan (TC) namun tidak lolos seleksi akhir.
"Dia memang baru sakit kemarin dan masuk rumah sakit. Masih harus di rumah sakit kurang lebih seminggu lagi," lanjut pelatih asal Belanda tersebut.
Rivaldo Pakpahan Juga Gagal Masuk karena Cedera
Situasi serupa juga dialami oleh pemain muda potensial lainnya, Rivaldo Pakpahan. Nama Rivaldo sempat masuk radar, namun akhirnya tidak dibawa karena masalah kesehatan.
Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Batal Cetak Rekor Imbas Jens Raven Gabung Bali United
"Juga sama dengan Rivaldo kasus yang sama, jadi bukan karena apa-apa, cuma ada sakit yang tidak cukup (waktu) pemulihan," ungkap Vanenburg.
Hal ini menunjukkan bahwa pemilihan pemain dalam skuad final benar-benar mempertimbangkan kondisi fisik dan kesiapan pemain, bukan hanya kemampuan teknis di lapangan.
23 Pemain Resmi Timnas Indonesia U-23 di Piala AFF 2025
Piala AFF U-23 2025 akan berlangsung pada 15–29 Juli di dua lokasi, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta) dan Stadion Patriot Candrabhaga (Bekasi).
Timnas Indonesia U-23 tergabung di Grup A bersama Brunei Darussalam, Filipina, dan Malaysia.
Berikut daftar 23 pemain yang dibawa Vanenburg:
- Cahya Supriadi
- Ikram Algiffari
- Erlangga Saputra
- Muhammad Ferarri
- Kakang Rudianto
- Kadek Arel Priyatna
- Alfharezzi Buffon
- Dony Tri Pamungkas
- Achmad Maulana
- Arkhan Fikri
- Victor Dethan
- Toni Firmansyah
- Aji Pratama
- Aditya Nugraha
- Frengky Missa
- Raka Utama
- Andre Oktaviansyah
- Resa Aditya
- Hokky Caraka
- Rahmat Arjuna
- Jens Raven
- Resa Fadillah
- Muhammad Ragil
Kombinasi Pemain Senior dan Alumni U-20
Nama-nama seperti Ferarri, Hokky Caraka, dan Arkhan Fikri menjadi kekuatan utama Garuda Nusantara.
Ketiganya sudah pernah membela timnas senior dengan total 24 caps — Ferarri dan Arkhan masing-masing 7 kali, sedangkan Hokky mencatat 10 penampilan.
Selain tiga pemain yang berlabel senior, skuad Vanenburg juga diisi oleh para alumni Piala Asia U-20, seperti Kadek Arel, Toni Firmansyah, Dony Tri Pamungkas, hingga Jens Raven. Mereka diharapkan bisa mengangkat performa tim di ajang ini.
Di sisi lain, ada pula nama-nama yang sempat merasakan panggilan timnas senior di Piala AFF 2024 seperti Cahya Supriadi dan Victor Dethan.
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia U-23 di Grup A
- vs Brunei Darussalam: 15 Juli 2025 (SUGBK)
- vs Filipina: 18 Juli 2025 (SUGBK)
- vs Malaysia: 21 Juli 2025 (SUGBK)
Laga melawan Malaysia diprediksi akan menjadi yang paling menantang di fase grup, mengingat rivalitas yang sudah mengakar kuat antar kedua negara.
Turnamen Pemanasan Menuju Piala Asia U-23 2026
Piala AFF U-23 ini menjadi ajang pemanasan menjelang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 pada September mendatang. Meski tidak menurunkan kekuatan penuh karena beberapa pemain seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, Ivar Jenner, dan Ramadhan Sananta absen, Vanenburg tetap yakin timnya bisa bersaing dengan kekuatan lokal terbaik dari Liga 1.
Garuda Muda punya catatan manis di turnamen ini. Pada edisi 2019 di Kamboja, mereka sukses menjadi juara setelah mengalahkan Thailand 2-1 di final, di bawah asuhan Indra Sjafri.