Pengalaman sulit memanggil Elkan Baggott di masa lalu menjadi pelajaran penting.
Kini, opsi menempatkan pemain keturunan di dalam negeri bisa menjadi langkah strategis yang lebih fleksibel.
Dampak lainnya adalah meningkatnya kualitas kompetisi Liga 1. Kehadiran pemain muda yang pernah merumput di Eropa seperti Struick dan Raven berpotensi menjadi inspirasi dan tolok ukur baru bagi pemain muda lokal.
Meski sebagian pihak khawatir potensi mereka akan mentok di Liga 1, peluang untuk terus berkembang tetap terbuka lebar.
Dengan arahan tepat dan lingkungan yang mendukung, ruang tumbuh mereka tidak serta-merta terhenti hanya karena kembali ke tanah air.
Bermain di negeri sendiri juga menawarkan tantangan berbeda. Tekanan publik sekaligus dukungan suporter bisa menjadi katalis pembentukan karakter serta daya tahan mental yang lebih tangguh.
Dari sisi teknis, berkarier di klub lokal membuat mereka lebih terhubung dengan sistem pelatihan Timnas Indonesia secara rutin.
Hal ini akan sangat membantu dalam membangun chemistry dengan sesama pemain Timnas Indonesia.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Mengingat Kembali 3 Alasan Naturalisasi Pemain Keturunan Timnas Indonesia