Pemain Keturunan Rp 2,61 Miliar dan Gelandang Liga Inggris Tak Diajak Gabung Timnas Indonesia U-23

Selasa, 15 Juli 2025 | 07:05 WIB
Pemain Keturunan Rp 2,61 Miliar dan Gelandang Liga Inggris Tak Diajak Gabung Timnas Indonesia U-23
Marselino Ferdinan dan Ole Romeny berpotensi ikut berpartisipasi di Piala Presiden 2025 meski mereka tak bermain di Liga Indonesia. [Dok. IG Marselino Ferdinan]

Suara.com - Keputusan pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, untuk tidak menyertakan pemain keturunan Rp 2,61 miliar Rafael Struick dan gelandang klub Liga Inggris Oxford United Marselino Ferdinan ke dalam skuad Piala AFF U-23 2025 telah dikonfirmasi langsung jelang laga pembuka.

Kedua nama tersebut memang sedang menjadi perhatian publik sepak bola Tanah Air, namun Vanenburg menegaskan bahwa keduanya diprioritaskan untuk memperkuat timnas senior.

Piala AFF U-23 2025 menjadi tantangan tersendiri dengan deretan pemain muda terbaik dari Liga 1 yang dibawa ke Jakarta dan Bekasi.

Meski membawa timnya melaju ke final, Ole Romeny justru harus menepi akibat cedera serius di pergelangan kaki. (IG Ole Romeny)
Meski membawa timnya melaju ke final, Ole Romeny justru harus menepi akibat cedera serius di pergelangan kaki. (IG Ole Romeny)

Piala AFF U-23 2025 akan berlangsung dari 15 hingga 29 Juli mendatang dan Timnas Indonesia U-23 akan bersaing di Grup A melawan Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Turnamen yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno dan stadion-stadion di Bekasi ini menjadi langkah awal persiapan menuju Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.

Menariknya, skuad Garuda Muda kali ini tidak diperkuat oleh pemain-pemain seperti Marselino Ferdinan maupun Rafael Struick.

Dalam konferensi pers jelang laga, Gerald Vanenburg memberikan klarifikasi mengenai rumor keterlibatan pemain-pemain utama di Piala AFF U-23 2025.

“Tidak, mereka (Rafael Struick dan Marselino Ferdinan) tak ada di sini,” tegas Vanenburg. Menurutnya, mereka tetap berada di timnas senior karena jadwal pertandingan yang hampir bersamaan. “Mereka di tim senior, kami sudah punya nama-nama sendiri,” lanjut pelatih asal Belanda itu.

Marselino Ferdinan (jersey kuning) saat membela Oxford United di Piala Presiden 2025 (dok. instagram Piala Presiden)
Marselino Ferdinan (jersey kuning) saat membela Oxford United di Piala Presiden 2025 (dok. instagram Piala Presiden)

Skuad Timnas Indonesia U-23 2025 yang dibawa Vanenburg didominasi pemain muda dari Liga 1. Nama-nama seperti Dony Tri Pamungkas dan Kadek Arel Priyatna menjadi bagian penting dalam kekuatan Garuda Muda.

Baca Juga: Gerald Vanenburg Buta Peta Kekuatan Brunei di Piala AFF U-23 2025: Mudah-mudahan

Kehadiran Timnas Indonesia U-23 dalam turnamen ini juga sekaligus menjadi ujian bagi regenerasi tim di tengah absennya beberapa bintang naturalisasi yang kerap jadi andalan.

Salah satu dari sedikit pemain naturalisasi yang bergabung adalah Jens Raven. Penyerang muda ini baru saja diperkenalkan sebagai rekrutan anyar Bali United.

Keberadaannya di dalam skuad menunjukkan bahwa Vanenburg tetap membuka peluang untuk darah segar dalam skuadnya. Piala AFF U-23 2025 pun menjadi momentum Raven menunjukkan kualitasnya di hadapan publik Indonesia.

Vanenburg mengaku puas dengan pemain yang ia pilih untuk turnamen ini. “Saya sudah senang dengan pemain yang saya punya saat ini, kami punya banyak pemain muda,” ujarnya.

Ia menyadari bahwa turnamen seperti Piala AFF U-23 2025 bukan hanya soal menang, tapi juga pembuktian terhadap proses pembinaan pemain muda. Fokusnya tetap pada pengembangan jangka panjang demi kualifikasi Piala Dunia.

Saat ditanya tentang ketidakhadiran nama-nama besar, Vanenburg memilih tak ambil pusing. “Pemain yang jadi dan tidak jadi datang, bukan hal yang saya pikirkan. Kami akan coba tampil dan menghormati setiap lawan,” tegasnya.

Komitmen tersebut menandakan bahwa Timnas Indonesia U-23 akan tampil serius meski tanpa skuad terbaiknya.

Pertandingan pertama Timnas Indonesia U-23 akan melawan Brunei Darussalam pada 15 Juli 2025 di SUGBK, Jakarta. Laga ini menjadi ajang pembuktian awal dari skuad muda Garuda.

Tiga hari berselang, mereka akan menghadapi Filipina sebelum duel penuh gengsi melawan Malaysia pada 21 Juli. Persaingan di Grup A cukup ketat, apalagi hanya juara grup dan satu runner-up terbaik yang bisa lolos ke semifinal.

Malaysia diyakini akan menjadi pesaing terberat Timnas U-23 di fase grup, namun Filipina dan Brunei tetap tidak bisa dianggap remeh. Kesiapan mental dan fisik akan menjadi penentu keberhasilan dalam Piala AFF U-23 2025 kali ini.

Mengingat jadwal yang padat dan tekanan dari suporter, para pemain muda harus mampu menjaga performa konsisten sepanjang turnamen.

Turnamen ini juga menjadi ajang pemanasan sebelum menghadapi Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada September mendatang.

Vanenburg menilai ajang AFF U-23 cukup strategis untuk mengasah kemampuan pemain-pemain muda di level kompetitif. Timnas Indonesia U-23 diharapkan dapat menemukan chemistry yang kuat sebelum masuk ke level yang lebih tinggi.

Absennya pemain seperti Ivar Jenner, Ramadhan Sananta, serta Rafael dan Marselino bukan tanpa alasan. Mereka disiapkan untuk agenda timnas senior yang juga berlangsung dalam periode yang berdekatan.

Hal ini menunjukkan fokus ganda PSSI dalam mengembangkan tim di semua level usia tanpa mengorbankan kualitas.

Piala AFF U-23 2025 mungkin tak menjadi prioritas utama PSSI, namun tetap dijadikan sebagai ajang evaluasi kualitas pembinaan pemain usia muda di Indonesia.

Sukses atau tidaknya tim di turnamen ini akan menjadi catatan penting menuju Kualifikasi Piala Asia dan kemungkinan menuju Olimpiade. Timnas Indonesia U-23 jelas punya beban moral untuk tampil maksimal di hadapan publik sendiri.

Prestasi terakhir Timnas U-23 di turnamen ini adalah saat menjuarai edisi 2019 di Kamboja. Di bawah pelatih Indra Sjafri, Garuda Muda sukses mengalahkan Thailand 2-1 di final. Sejak saat itu, harapan publik selalu tinggi setiap kali skuad muda Indonesia tampil di ajang regional.

Kini, tantangan ada di pundak Gerald Vanenburg dan skuadnya.

Meski tanpa beberapa nama besar, Piala AFF U-23 2025 tetap harus dijalani dengan penuh semangat. Apalagi dukungan publik di SUGBK akan sangat besar, terlebih menghadapi rival seperti Malaysia. Harapan masyarakat jelas: tampil bagus dan jangan mengecewakan.

Dengan fokus yang matang dan strategi yang realistis, peluang untuk tampil apik tetap terbuka. Vanenburg dan staf pelatihnya menyadari bahwa regenerasi pemain adalah hal mutlak yang harus terus dijalankan. Apalagi dengan target besar seperti Piala Asia dan Olimpiade di depan mata.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI