Keseimbangan antara lini pertahanan dan serangan harus diperkuat untuk bisa mengimbangi lawan-lawan dengan kualitas individu dan kolektivitas yang di atas kertas lebih unggul.
Timnas Indonesia sebelumnya tampil cukup mengejutkan di babak kedua dengan lolos ke babak keempat. Itu menjadi langkah sejarah karena terakhir kali Indonesia melaju sejauh ini dalam kualifikasi Piala Dunia adalah puluhan tahun lalu.
Semangat kebangkitan dan geliat positif yang ditunjukkan anak asuh Kluivert harus dipertahankan, bahkan ditingkatkan.

Namun, tak bisa dimungkiri bahwa realitas di babak keempat ini berbeda jauh. Lawan yang dihadapi kini punya kualitas yang lebih tinggi dan pengalaman di level atas yang jauh lebih matang.
Dalam situasi seperti ini, Indonesia tidak hanya dituntut untuk tampil taktis, tetapi juga harus bermain penuh determinasi dan meminimalisir kesalahan.
Untuk menjaga peluang lolos, Indonesia perlu mengamankan poin sebanyak mungkin dari awal. Tidak ada ruang untuk lengah, apalagi kehilangan poin dari dua laga pertama bisa berarti akhir dari mimpi tampil di Piala Dunia 2026.
Federasi sepak bola Indonesia (PSSI) diharapkan turut mendukung dengan fasilitas maksimal, pemusatan latihan yang efektif, dan uji coba berkualitas tinggi. Dengan pengelolaan yang baik serta semangat dari para pemain dan suporter, peluang tetap ada, walaupun terlihat menipis di atas kertas.