Dari sana, ia dideportasi ke Leipzig, Jerman, dan bekerja sebagai tukang alat atau instrumentmaker.
Tapi nasib berkata lain. Sepak bola kembali menyelamatkannya.
Ia diberi sedikit kebebasan oleh otoritas Jerman dan menggunakannya untuk kembali ke Prancis sekitar tahun 1943. Di tengah kekacauan perang, FC Metz tetap membuka pintu untuknya.
Luar biasanya, Bakhuys tetap bermain hingga usia 38 tahun. Ia bertahan di FC Metz sampai tahun 1947, menunjukkan konsistensi yang luar biasa meski usia dan situasi dunia tidak lagi berpihak.
Akhir cerita, Beb Bakhuys meninggal dunia pada 1982 dengan rekor 28 gol dari 23 caps untuk Belanda.