Suara.com - Anak ketiga pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, Ruben Kluivert dilaporkan dibidik oleh raksasa Liga Prancis.
Ruben Kluivert dilaporkan masuk dalam radar dua klub besar Ligue 1, yakni Olympique Lyon dan RC Lens.
Kabar ini pertama kali diungkap oleh De Telegraaf, yang menyebut bahwa proses negosiasi dengan Casa Pia sudah memasuki tahap akhir.
Adik dari Justin Kluivert itu sempat membela FC Utrecht dan FC Dordrecht, karier Ruben di Eredivisie tidak begitu menonjol.
Namun kepindahannya ke klub Portugal, Casa Pia, pada tahun 2023 seharga hanya 200.000 euro, menjadi titik balik kariernya.

Di musim 2023/24, Ruben tampil dalam 24 pertandingan resmi, dengan 16 kali menjadi starter, dan menunjukkan performa solid yang menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Olympique Lyon kini disebut sebagai kandidat terkuat untuk mendapatkan jasanya, bahkan sudah menyiapkan kontrak lima tahun untuk sang bek kanan.
Jika transfer ini terealisasi, maka Kluivert akan memecahkan rekor penjualan tertinggi sepanjang sejarah Casa Pia, mengalahkan rekor sebelumnya atas nama Nuno Moreira yang dibeli Vasco da Gama seharga 3,5 juta euro pada Februari lalu.
Menariknya, Lyon sendiri baru saja berhasil mempertahankan status mereka di Ligue 1, setelah sempat dinyatakan degradasi ke Ligue 2 akibat masalah finansial.
Baca Juga: Piala AFF U-16 Putri 2025: Indonesia Tuan Rumah, Masuk Grup A bersama Malaysia dan Timor Leste
Namun, hasil banding membuat mereka tetap bertahan di kasta tertinggi — dan kini bersiap membangun ulang tim mereka dengan mendatangkan pemain potensial seperti Ruben Kluivert.
Dari keluarga Kluivert, mungkin hanya sosok Patrick Kluivert yang dikenal banyak orang karena kiprahnya yang apik sejak usia muda.
Siapa sangka, Patrick bukan satu-satunya ‘Kluivert’ yang punya pamor. Sebelum dirinya, ada sang ayah yang dulunya juga pesepak bola andal, yakni Kenneth Kluivert.
Kenneth Kluivert adalah pesepak bola asal Suriname dan memulai kariernya di negara itu. Sama seperti Patrick, sang ayah dulunya adalah penyerang, namun bermain sebagai winger.
Karier Kenneth pun terbilang mentereng karena dirinya tercatat banyak menciptakan gol saat membela tim Surinamen, SV Robinhood, dengan koleksi 366 gol dari 345 laga.
Tak hanya sang ayah, Patrick Kluivert juga memiliki empat putra yang kini berkiprah sebagai pesepak bola. Bahkan, putra-putranya itu sebagian punya karier mentereng.
Putra pertama Patrick adalah Quincy Kluivert yang lahir pada tahun 1997. Kariernya pun bermula di Ajax dan sempat bermain di akademi AFC Amsterdam serta Vitesse U-21.
Sayangnya, kiprah pemain berposisi bek kanan ini tak sebanding dengan sang ayah, di mana per tahun 2024 ini dirinya bermain di AVV Zeeburgia yang bermain di Vijfde Klasse atau kasta ke-10 di Belanda.
Lalu putra kedua Patrick adalah Justin Kluivert. Disbanding sang kakak, ia punya kiprah apik dan kini tengah moncer bersama Bournemouth.
Sama seperti sang ayah, Justin berposisi sebagai penyerang. Memulai karier dari Ajax, pemain berusia 25 tahun itu sempat membela AS Roma, RB Leipzig, OGC Nice, dan Valencia.
![Putra Patrick Kluivert, Justin Kluivert mencetak gol untuk Bournemouth saat menghadapi Chelsea. [Dok. Ig/@justinkluivertt]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/15/24021-putra-patrick-kluivert-justin-kluivert-mencetak-gol-untuk-bournemouth-saat-menghadapi-chelsea.jpg)
Per tahun 2023 lalu, Justin ditebus Bournemouth. Siapa sangka dirinya mampu bersinar di musim 2024/2025 ini dengan koleksi 12 gol dari 28 laga di Premier League.
Lalu putra terakhir Patrick adalah Shane Kluivert. Anak dari pernikahan kedua Patrick ini seakan mengikuti jejak kakeknya, Kenneth, yang bermain sebagai winger.
Karier Shane sendiri mengikuti sang ayah, di mana ia sempat menimba ilmu di PSG dan kini menimba ilmu di akademi Barcelona.
Di usianya yang baru 17 tahun, Shane tercatat bermain bagi tim U-18 Barcelona dan mampu tampil apik dengan koleksi 1 gol dari 1 laga di UEFA Youth League.