Suara.com - Penampilan Brandon Scheunemann bersama Timnas Indonesia U-23 mendadak jadi bahan perbincangan hangat di media sosial. Foto dirinya yang disandingkan dengan pemain Leeds United, Pascal Struijk, langsung menyita perhatian netizen. Keduanya dianggap memiliki wajah yang sangat mirip meski berbeda kewarganegaraan.
Kemiripan antara Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk bahkan membuat banyak warganet penasaran. Mereka menyebut penampilan fisik keduanya seperti kakak dan adik, terutama karena gaya rambut serta bentuk wajah yang hampir identik.
Media sosial Instagram menjadi tempat pertama kemunculan perbandingan wajah Brandon dan Struijk. Dalam unggahan akun @lionssfanss, terlihat potret kedua pemain bek tersebut dengan caption yang menanyakan pendapat publik mengenai kemiripan mereka.
“Banyak yang bilang Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk wajahnya mirip, emang benar ya? Gimana menurut kalian,” tanya akun @lionssfanss.

Postingan ini langsung mendapat perhatian ribuan pengguna media sosial. Berbagai komentar bermunculan, banyak di antaranya mengakui bahwa keduanya memang punya wajah yang sangat serupa.
Komentar dari para netizen pun cukup beragam, namun sebagian besar menyepakati bahwa wajah Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk memang mirip. Meski demikian, beberapa juga menyoroti perbedaan fisik lainnya, terutama postur tubuh.
“Muka mirip sekali. Fisiknya jauh,” tulis komentar akun @f****z.
“Mirip sama-sama wajah bule,” tulis komentar akun @_****a.
“98% identik,” tulis komentar akun @r***s.
Baca Juga: Gagal ke Semifinal Piala AFF U-23, Timnas Malaysia Tunjukkan Sikap Dewasa
Isu Hubungan Darah: Apakah Brandon dan Struijk Saudara?
Kemiripan penampilan antara Brandon dan Struijk membuat publik berspekulasi tentang kemungkinan adanya hubungan keluarga. Apakah benar mereka memiliki darah yang sama atau bahkan saudara kandung?
![Profil Brandon Scheunemann pemain anyar Arema FC. [Instagram Brandon Scheunemann]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/01/17/42636-brandon-scheunemann.jpg)
Namun setelah ditelusuri lebih dalam, ternyata anggapan tersebut tidak benar. Kedua pemain tidak memiliki hubungan darah meskipun sama-sama keturunan Jawa Timur dan memiliki wajah yang dianggap identik.
Brandon Scheunemann: Keturunan Jerman, Lahir di Kediri
Brandon Scheunemann adalah putra dari pelatih asal Jerman, Timo Scheunemann.
Ia lahir dan besar di Kediri, Jawa Timur, menjadikannya sebagai salah satu pemain keturunan yang memiliki ikatan kuat dengan Indonesia.
Brandon memulai karier sepak bolanya dari usia muda di SSB Putra Gemilang.
Ia kemudian meniti karier profesionalnya melalui akademi PSIS Semarang, lalu membela klub-klub seperti Persis Solo, Persipura Jayapura, dan kini memperkuat Arema FC.
Pascal Struijk: Pemain Leeds United yang Berdarah Surabaya
Sementara itu, Pascal Struijk memiliki darah Indonesia dari jalur kakek neneknya yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur. Ia lahir di Belgia dan tumbuh besar di Belanda.
Karier sepak bolanya dimulai dari akademi ADO Den Haag, kemudian bergabung ke Ajax Amsterdam, sebelum akhirnya menjadi bagian dari tim utama Leeds United di Inggris.
Meski sama-sama berdarah Indonesia, pilihan keduanya dalam urusan membela negara berbeda. Brandon Scheunemann memilih membela Timnas Indonesia U-23 karena ia memang lahir dan besar di Tanah Air.
Sedangkan Struijk meski memiliki opsi bermain untuk Indonesia, lebih memilih membela Timnas Belanda. Hal ini juga didukung oleh fakta bahwa ia pernah tampil bersama tim kelompok umur De Oranje.
Perjalanan karier Brandon dan Struijk bisa dibilang berbeda dunia. Brandon berkembang di sistem sepak bola Indonesia, yang tentunya memiliki tantangan dan ritme tersendiri.
Sementara Struijk mendapatkan pendidikan sepak bola yang ketat dan terstruktur sejak muda di Eropa. Lingkungan kompetitif ini menjadikannya salah satu bek tangguh yang kini bermain di Liga Inggris.
Meski publik mengira keduanya bersaudara, kenyataannya Brandon dan Struijk hanya memiliki satu kesamaan, yakni darah keturunan dari Jawa Timur. Namun, mereka berasal dari keluarga yang benar-benar berbeda latar belakang.
Brandon berasal dari ayah warga negara Jerman dan ibu Indonesia, sedangkan Struijk memiliki darah Indonesia dari kakek-nenek, bukan dari orang tua langsung.
Fenomena pemain keturunan yang membela Timnas Indonesia makin marak dalam beberapa tahun terakhir. Kehadiran pemain seperti Brandon Scheunemann dianggap memberi angin segar bagi sepak bola nasional.
Kebijakan naturalisasi atau perekrutan pemain keturunan membuka jalan bagi talenta-talenta diaspora untuk mengangkat prestasi sepak bola Indonesia di level internasional.
Dengan usianya yang masih muda, Brandon memiliki potensi besar untuk menjadi bek andalan Timnas Indonesia di masa depan. Permainannya yang tenang dan punya visi menjanjikan masa depan cerah.
Sedangkan Struijk sudah menjelma sebagai pemain kunci di Leeds United dan terus memperkuat posisinya di Liga Inggris. Ia juga masih berpeluang dipanggil Timnas Belanda senior.
Peran media sosial sangat besar dalam memunculkan perbandingan wajah Brandon dan Struijk. Dalam waktu singkat, unggahan akun @lionssfanss menjadi viral karena memantik rasa penasaran banyak netizen.
Fenomena viral ini memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh media sosial dalam membentuk opini publik, terutama di dunia olahraga.
Meskipun kemiripan wajah mereka sangat mencolok, fakta membuktikan bahwa Brandon Scheunemann dan Pascal Struijk tidak memiliki hubungan darah. Mereka adalah dua pemain keturunan berbeda, dengan jalan hidup dan karier yang sangat kontras.
Namun satu hal yang pasti, keduanya menunjukkan bahwa pemain keturunan Indonesia bisa bersinar baik di level lokal maupun internasional. Ini menjadi harapan baru bagi masa depan sepak bola nasional.