Suara.com - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menutup pintu bakal menaturalisasi pemain keturunan yang bukan berposisi sebagai striker. Ia menjelaskan di posisi bek hingga gelandang, sudah menumpuk sejumlah nama keturunan.
Baru-baru ini Erick Thohir buka suara akan menaturalisasi pemain yang berposisi sebagai penyerang. Kemungkinan besar dia adalah Mauro Zijlastra.
Selain dia, PSSI belum kepikiran mendatangkan pemain lain buat dinaturalisasi demi memperkuat Timnas Indonesia.
Bahkan, untuk pemain yang bukan striker, Erick menyebut Timnas Indonesia belum terlalu membutuhkannya.
Posisi seperti kiper, bek, dan tengah sudah ada sejumlah pemain dari inti hingga pelapis yang cukup baik.
"Saya sudah sampaikan, mengisi lini depan sudah pasti. Kalau di belakang, tengah, saya rasa kita cukup bisa ada pergantian-pergantian," kata Erick Thohir kepada awak media.
Lantas, kapan pemain keturunan yang dimaksud Erick Thohir selesai hingga bakal diambil sumpahmya?
Erick mengaku masih belum tahu karena prosesnya baru akan dimulai. Lelaki yang juga menteri BUMN itu berharap prosesnya bisa segera rampung.
"Tunggu lah, tunggu, sabar (soal update pemain naturalisasi baru)," sambungnya.
Baca Juga: Shin Tae-yong Resmi Kalah, Timnas Indonesia U-23 Era Vanenburg Cetak 3 Rekor Mengerikan
Erick menyebut proses naturalisasi pemain tersebut akan segera dimulai. Erick akan lapor Presiden Prabowo Subianto terlebih dahulu untuk kemudian dimulai prosesnya.
"Tergantung proses nanti pemerintah dan DPR. Saya sendiri akan melapor ke Bapak Presiden, minggu depan, saya laporkan alternatif namanya. Ya, karena memang kan harus didukung oleh pemerintah dan DPR," terang dia.
Pemain keturunan itu memang jadi harapan besar untuk memperkuat Timnas Indonesia saat berjuang di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Skuad Garuda dijadwalkan menantang Arab Saudi dan Irak di grup B pada 8-14 Oktober 2025.
Sebelum itu ada kalender FIFA matchday pada September mendatang. Tim asuhan Patrick Kluivert dijadwalkan menghadapi Lebanon dan Kuwait.
Timnas Indonesia tengah menjalani fase penting dalam perjalanan menuju Piala Dunia 2026.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah, skuad Garuda berhasil menembus babak keempat Kualifikasi Zona Asia, sebuah pencapaian besar yang mencerminkan kemajuan pesat sepak bola nasional dalam beberapa tahun terakhir.
Perjalanan menuju babak keempat bukanlah hal mudah.
Indonesia harus bersaing sengit di babak kedua melawan tim-tim kuat seperti Irak, Vietnam, dan Filipina.
Berkat kombinasi strategi yang tepat, semangat juang para pemain, serta dukungan penuh dari suporter, Timnas sukses mengamankan posisi runner-up grup dan melaju ke fase berikutnya.
Babak keempat ini akan menjadi medan tempur yang jauh lebih menantang. Format baru yang diterapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2026 memungkinkan delapan tim dari Asia lolos langsung ke putaran final, sementara dua tim tambahan akan masuk babak playoff.
Dengan peluang yang lebih terbuka dibanding edisi-edisi sebelumnya, PSSI dan seluruh elemen timnas menaruh harapan besar untuk mencatat sejarah baru: lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya.
Oleh karena itu, berbagai upaya dilakukan, termasuk pembenahan struktur pelatih, peningkatan kualitas latihan, hingga proses naturalisasi pemain keturunan yang memiliki kualitas Eropa.
Timnas kini ditangani pelatih berpengalaman Patrick Kluivert, yang dipercaya mampu membawa skuad Garuda tampil konsisten dan taktis di setiap pertandingan.
Kombinasi pemain lokal, diaspora, dan pemain naturalisasi menjadi kekuatan baru yang siap menggebrak Asia.
PSSI sadar bahwa mimpi besar ini tidak bisa dicapai dengan cara biasa.
Maka dari itu, setiap langkah dirancang dengan perhitungan matang agar Timnas Indonesia benar-benar siap bersaing di level tertinggi dan tidak hanya menjadi peserta pelengkap.