Suara.com - Dunia sepak bola internasional tengah diguncang skandal yang melibatkan Presiden FIFA, Gianni Infantino dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.
Skandal ini jadi sorotan luas di tengah Kongres Tahunan FIFA yang berlangsung di Paraguay.
Gianni Infantino, mendapat kecaman keras usai datang terlambat tiga jam karena lebih memilih mendampingi Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, dalam kunjungan ke Timur Tengah.
Keterlambatan Infantino memicu kemarahan puluhan delegasi dari berbagai negara.

Ketika pria berusia 55 tahun itu akhirnya naik podium, sejumlah delegasi memilih meninggalkan ruangan sebagai bentuk protes, termasuk delapan anggota Dewan FIFA dan Ketua Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA), Debbie Hewitt.
Infantino diketahui ikut serta dalam kunjungan Presiden Trump ke Qatar dan Arab Saudi—dua negara yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sebelumnya (Qatar 2022) dan yang akan datang (Arab Saudi 2034).
Di sana, Infantino juga menghadiri pertemuan dengan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani.
Meski menggunakan jet pribadi untuk langsung terbang dari Timur Tengah ke Asuncion, Paraguay, Infantino tetap datang terlambat tiga jam dari jadwal seharusnya.
UEFA langsung melayangkan protes resmi, menyebut perubahan jadwal kongres secara mendadak itu sebagai “pengabaian terhadap proses demokratis FIFA” dan menuding Infantino menomorduakan kepentingan organisasi demi agenda politik pribadi.
Baca Juga: Vietnam Ingin Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Tapi Warganya: Ekonomi Aja Sulit!
Presiden Federasi Sepak Bola Norwegia, Lise Klaveness, menjadi salah satu tokoh yang paling vokal dalam mengkritik Infantino.
“Keterlambatan ini mengecewakan dan mengkhawatirkan. Saya paham mengapa banyak anggota FIFA, khususnya dari Eropa, merasa marah. Ini juga sangat tidak sopan terhadap Paraguay sebagai tuan rumah yang luar biasa,” ucap Klaveness seperti dikutip dari Sky Sports.
Ia menambahkan bahwa FIFA harus segera menjelaskan insiden ini dan menjamin suara anggotanya tetap dihargai di masa mendatang.
Infantino sempat meminta maaf atas keterlambatan yang terjadi. Namun pria Italia itu dalam pidatonya masih membela diri.
“Pertama-tama, saya minta maaf karena harus menunda kongres. Saya telat karena harus menghadiri pertemuan penting di Timur Tengah dan Amerika. Piala Dunia 2026 akan digelar di AS, Kanada, dan Meksiko. Piala Dunia Antarklub 2025 juga akan digelar di AS, dan 2034 di Arab Saudi. Jadi saya merasa perlu mewakili kalian semua di sana,” jelasnya.

Kemarahan kian memuncak setelah sejumlah foto Infantino dengan Donald Trump tersebar luas.