Suara.com - Timnas Indonesia U-23 memang berhasil lolos ke semifinal sebagai juara Grup A, namun performa mereka selama fase grup tak sepenuhnya menunjukkan dominasi.
Di laga pertama, Garuda Muda tampil luar biasa dengan membantai Brunei Darussalam 8-0 berkat enam gol dari Jens Raven.
Namun, kemenangan besar itu langsung diikuti penurunan performa ketika hanya menang 1-0 atas Filipina melalui gol bunuh diri.
Laga terakhir melawan Malaysia pun tak memberi kepastian, karena Indonesia hanya mampu bermain imbang 0-0 di hadapan pendukung sendiri.

Gerald Vanenburg pun mulai mendapat sorotan, terutama karena tajamnya lini depan hanya terlihat saat melawan tim lemah.
Banyak yang menilai pelatih asal Belanda itu belum menunjukkan racikan strategi yang konsisten sepanjang fase grup.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, secara terbuka menyuarakan keprihatinannya terhadap kinerja tim Vanenburg.
“Jangan cuma cetak gol lawan Brunei, harus bisa produktif lawan tim kuat,” ujar Erick, menyoroti ketumpulan lini serang mengutip dari berbagai sumber.
Thailand, lawan di semifinal, menjadi ujian nyata karena tampil solid di Grup C tanpa kekalahan.
Baca Juga: Viral! Influencer Malaysia 7 Juta Follower Ditolak Berfoto di GBK Bersama Suporter Timnas Indonesia
Tim Gajah Perang Muda mengalahkan Timor Leste 4-0 dan bermain imbang 0-0 melawan Myanmar dengan permainan disiplin.

Thailand juga punya sejarah kuat di AFF U-23 dengan dua gelar juara dan tiga kali tampil di final sejak 2005.
Vanenburg sendiri tetap menunjukkan kepercayaan penuh terhadap anak asuhnya meski dihujani kritik.
“Saya bangga dengan tim ini, dan kami siap menghadapi semifinal,” ucapnya penuh optimisme.
Perjalanan ke semifinal tetap menjadi catatan positif meskipun jalannya tidak mulus dan penuh keraguan.
Kini tantangan besar menanti, dan publik menanti pembuktian sejati dari Vanenburg di laga kontra Thailand.