Vanenburg Bahas Strategi Licik Vietnam "Matikan" Lemparan Roket Robi Darwis

Rabu, 30 Juli 2025 | 11:51 WIB
Vanenburg Bahas Strategi Licik Vietnam "Matikan" Lemparan Roket Robi Darwis
Timnas Vietnam U-23 diduga melancarkan taktik licik dengan menebar botol minum di depan bangku cadangan mereka guna menyulitkan Timnas Indonesia U-23 melancarkan salah satu senjata andalan yakni lemparan "roket" Robi Darwis di final Piala AFF U-23 2025. [Dok. X/ASEAN Football]

Suara.com - Pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg, akhirnya angkat bicara mengenai insiden panas di pinggir lapangan yang melibatkan asistennya dan strategi licik yang diduga diterapkan Vietnam untuk "mematikan" salah satu senjata andalan Garuda Muda yakni lemparan roket Robi Darwis.

Insiden ini menjadi salah satu sorotan utama dalam laga final Piala AFF U-23 2025 yang penuh drama di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada Selasa (29/7/2025) malam WIB.

Momen kontroversial tersebut terjadi menjelang akhir pertandingan, saat asisten pelatih Damian Daniel van Rensburg diusir wasit karena mengamuk.

Ia kedapatan menendang dan mengobrak-abrik deretan botol minum yang sengaja disusun di depan bangku cadangan Vietnam, yang diyakini sebagai "ranjau" untuk menghalangi ancaman lemparan ke dalam Robi Darwis.

Strategi lemparan roket Robi Darwis memang menjadi salah satu taktik utama Timnas Indonesia U-23 untuk menciptakan peluang di depan gawang lawan.

Sadar akan ancaman tersebut, Vietnam diduga kuat melakukan segala cara untuk meredamnya, termasuk dengan cara-cara yang memancing emosi.

Pelatih Vietnam, Kim Sang-sik, buru-buru membantah bahwa timnya sengaja memasang "ranjau" botol tersebut.

Ia berdalih bahwa penataan botol itu murni untuk alasan teknis di tengah cuaca Jakarta yang panas, bukan untuk tujuan taktis menghalangi lawan.

Kim Sang-sik dan para pemain Vietnam rayakan raihan Piala AFF 2024 (soha.vn)
Kim Sang-sik dan para pemain Vietnam rayakan raihan Piala AFF 2024 (soha.vn)

"Cuaca sangat panas. Kami menyusun botol-botol minum seperti itu agar memudahkan pemain untuk minum, bukan tujuan lain," kata Kim Sang-sik usai pertandingan.

Baca Juga: Selamat Tinggal Gerald Vanenburg! Resmi Tak Latih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025

"Para pemain kelelahan. Saya harus melakukan sesuatu untuk memberi mereka energi untuk bertarung," tambah juru taktik asal Korea Selatan tersebut.

Namun, pengakuan mengejutkan justru datang dari media Vietnam sendiri.

Salah satu media terkemuka, Vnexpress, dalam ulasannya secara tidak langsung mengakui adanya taktik licik yang diterapkan para pemain Vietnam untuk memancing emosi skuad Garuda Muda.

"Tak mampu menyamakan kedudukan, Indonesia berkali-kali dibuat frustrasi usai tekel-tekel keras dan licik Vietnam," tulis ulasan media tersebut.

"Setidaknya tiga kali selama pertandingan, pemain Indonesia secara aktif menyerbu untuk memprovokasi dan membalas dendam terhadap anak didik Kim Sang-sik, sehingga menimbulkan bentrokan yang tidak perlu," sambung ulasan itu.

Gerald Vanenburg sendiri mencoba menyikapi insiden kartu merah asistennya dengan kepala dingin, meskipun ia tidak menampik adanya situasi emosional yang tinggi di lapangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI