Vanenburg menyebut secara umum permainan dan rencana tim sudah berjalan baik, tapi tanpa gol, kemenangan sulit diraih.
“Kami baru menjalani pramusim selama tiga pekan, lalu bermain beberapa pertandingan, dan hasilnya cukup baik. Tapi satu hal yang harus kami pikirkan adalah bagaimana mencetak gol,” lanjutnya.
Pelatih asal Belanda itu juga menolak menyalahkan pemain secara individu. Ia menegaskan bahwa menang dan kalah adalah tanggung jawab bersama.
Kekalahan dari Vietnam di final kali ini memperpanjang catatan buruk Timnas Indonesia yang tak kunjung meraih prestasi di Stadion Utama Gelora Bung Karno selama 38 tahun terakhir.
Baik di level senior maupun kelompok umur, GBK seolah jadi tempat yang angker bagi Garuda untuk meraih gelar juara.
Vanenburg sendiri memastikan bahwa dirinya tidak akan menangani Timnas U-23 di SEA Games 2025 yang berlangsung Desember nanti.
Ia akan fokus ke ajang lain seperti Kualifikasi Piala Asia U-23. Hal ini tentu membuat sisa waktu evaluasi untuk membenahi ketajaman tim menjadi lebih terbatas.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Piala AFF U-23: Pemain Vietnam Akui Takjub dengan Atmosfer Stadion GBK