Statistik Miris Timnas Putri Indonesia usai Dibantai Thailand, Urgensi PSSI Gelar Liga

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 06 Agustus 2025 | 20:23 WIB
Statistik Miris Timnas Putri Indonesia usai Dibantai Thailand, Urgensi PSSI Gelar Liga
Statistik Miris Timnas Putri Indonesia usai Dibantai Thailand, Urgensi PSSI Gelar Liga. (pssi.org)

Suara.com - Timnas Putri Indonesia memulai kiprah di Piala AFF Putri 2025 dengan hasil yang sangat mengecewakan. Mereka hancur lebur di tangan Thailand dalam laga perdana Grup A, Rabu (6/8) sore WIB.

Dalam pertandingan di Stadion Lach Tray, Vietnam, Garuda Pertiwi dibantai dengan skor telak 0-7. Statistik miris pun mewarnai kekalahan ini.

Timnas Putri Indonesia tidak mampu menciptakan satu pun tembakan selama 90 menit penuh.

Bahkan, tak ada satupun tendangan sudut, hingga kiper Thailand tak sekalipun melakukan tendangan gawang.

Thailand mendominasi penuh dengan penguasaan bola mencapai 68 persen, melepaskan 29 tembakan, dan mencetak tujuh gol lewat pola serangan yang agresif dan efisien.

Hasil Piala AFF Wanita 2025: Skor Akhir 0-7, Timnas Putri Indonesia Luluh Lantak [@TimnasIndonesia]
Hasil Piala AFF Wanita 2025: Skor Akhir 0-7, Timnas Putri Indonesia Luluh Lantak [@TimnasIndonesia]

Timnas Putri Indonesia hanya mencatat 32 persen penguasaan bola dan 63 persen akurasi umpan, jauh di bawah 85 persen milik Thailand.

Kondisi ini menegaskan bahwa perbedaan kualitas dan ritme permainan antara kedua negara sudah terlalu jauh.

Padahal, lawan berikutnya di Grup A adalah tuan rumah Vietnam, yang memiliki kualitas lebih tinggi dan menjadi salah satu kandidat juara turnamen.

Kekalahan dari Thailand juga memperpanjang catatan buruk Garuda Pertiwi dalam kompetisi internasional.

Baca Juga: Atlet Potensial Bermunculan, Kualitas Sepak Bola Putri Kudus Dinilai Meningkat

Di saat negara-negara tetangga mulai panen hasil dari pengembangan liga domestik dan pembinaan usia dini, Timnas Putri Indonesia justru masih terjebak dalam siklus stagnan — salah satu penyebab utamanya: tidak adanya kompetisi liga putri yang berjalan rutin.

Pemain Demo Usai Gagal Lolos Piala Asia 2026

Kondisi tanpa liga ini bahkan sudah menjadi sorotan langsung dari para pemain.

Usai gagal lolos ke Piala Asia Wanita 2026 bulan lalu, para pemain Timnas Putri Indonesia secara terbuka menyuarakan tuntutan mereka kepada Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.

Dalam laga terakhir Kualifikasi Grup C melawan Taiwan di Tangerang (5/7), para pemain membentangkan spanduk hitam bertuliskan desakan kepada PSSI untuk menghidupkan kembali Liga 1 Putri.

Sayangnya, spanduk itu langsung dirampas seseorang dari area stadion.

Meski aksi tersebut berlangsung singkat, pesannya sudah sangat jelas: para pemain membutuhkan wadah kompetitif yang nyata, bukan hanya turnamen tahunan tanpa kesinambungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI