Suara.com - Paris Saint-Germain (PSG) menuai sorotan setelah tega "membekukan" status Gianluigi Donnarumma jelang final UEFA Super Cup 2025 melawan Tottenham Hotspur.
Donnarumma tak lagi masuk skuad dan kepercayaan penuh pun diberikan kepada kiper anyar, Lucas Chevalier dalam laga di Bluenergy Stadium, Italia, Rabu (13/8/2025) waktu setempat.
Kepercayaan penuh diberikan kepada rekrutan anyar, Lucas Chevalier, justru berbuah blunder fatal.
Situasi itu memicu kekhawatiran fans bahwa klub telah melakukan kesalahan besar melepas sang kiper utama musim lalu.
Chevalier, yang baru didatangkan dari Lille dengan mahar mencapai €40 juta plus bonus, tampil sebagai starter menggantikan Donnarumma.
Namun, laga debutnya berjalan jauh dari sempurna sebagaimana menyitat laporan France24. Pada gol pertama, tendangan Joao Palhinha membentur mistar sebelum disambar Micky van de Ven menjadi gol.
Kesalahan yang lebih krusial terjadi pada gol kedua, ketika sundulan Cristian "Cuti" Romero memanfaatkan umpan bebas Pedro Porro berhasil membelokkan bola melewati tangkapan Chevalier dan masuk ke gawang.
![Mikel Arteta Kesal dengan Kiper yang Bikin Emil Audero Bela Timnas Indonesia [Instagram Gianluigi Donnarumma]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/05/08/54291-gianluigi-donnarumma.jpg)
Blunder tersebut langsung memicu reaksi keras di media sosial.
Banyak suporter menilai Donnarumma—yang menjadi pahlawan di final Liga Champions musim lalu—tidak seharusnya disingkirkan begitu saja.
Baca Juga: PSG Tendang Gianluigi Donnarumma, Manchester United Siap Tangkap
“Dia pasti bisa menyelamatkan bola itu dengan mudah,” tulis salah satu penggemar.
Beberapa bahkan berkelakar bahwa Donnarumma mungkin tengah tersenyum menyaksikan penggantinya tampil buruk.
Keputusan untuk menyingkirkan Donnarumma sendiri diambil manajer Luis Enrique.
Dalam konferensi pers, Enrique mengakui kualitas sang kiper Italia, namun menyebut tim membutuhkan penjaga gawang dengan “profil berbeda”.
“Ia adalah salah satu yang terbaik di posisinya, bahkan lebih hebat sebagai pribadi. Tapi kami mencari kiper dengan profil yang berbeda,” kata Enrique.
Donnarumma mengonfirmasi kepergiannya lewat media sosial, mengaku kecewa dan patah hati setelah tidak dimasukkan ke skuad.
“Sayangnya, seseorang memutuskan bahwa saya tak lagi bisa menjadi bagian dari tim. Saya kecewa dan hancur,” tulisnya.
Kiper berusia 26 tahun itu meninggalkan PSG setelah tiga musim, dengan torehan manis membawa Les Parisiens meraih treble dan gelar Liga Champions perdana klub.
Meski kontraknya masih tersisa satu tahun, ia kini menunggu kepastian soal klub baru.
Donnarumma juga berharap bisa mengucapkan salam perpisahan langsung kepada para pendukung di Parc des Princes.
Kapten PSG, Marquinhos, turut menyoroti situasi tersebut. Ia menyebut perpisahan adalah bagian dari siklus sepak bola.
“Kalau ia bertahan, kami akan menyambutnya dengan tangan terbuka. Tapi jika harus pergi, kami akan berterima kasih karena berkat dirinya kami menjuarai Liga Champions,” ujar bek asal Brasil itu.
Kini, tekanan besar ada di pundak Chevalier. Dengan sorotan tajam dari fans dan bayang-bayang reputasi Donnarumma, PSG harus memastikan keputusan berani mereka tidak berubah menjadi blunder terbesar musim ini.