- Program naturalisasi pemain Timnas Indonesia diwarnai evaluasi kritis
- Arisal Aziz minta naturalisasi distop jika Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia
- Naturalisasi berpotensi memengaruhi semangat pemain lokal
Suara.com - Program naturalisasi untuk Timnas Indonesia diancam untuk dihentikan. Hal ini disampaikan oleh anggota DPR RI dari Fraksi PAN, Arisal Aziz.
Menurut rekan Eko Patrio dan Uya Kuya di PAN itu program naturalisasi tidak berguna jika Timnas Indonesia gagal ke Piala Dunia 2026.
Pernyataan ini disampaikan politisi dari Sumatera Barat itu dalam rapat kerja bersama Ketua PSSI Erick Thohir dan Wamenpora Taufik Hidayat di Senayan, Selasa (26/8/2025).
Menurut Arisal Aziz, program naturalisasi sejauh ini belum memberikan dampak signifikan terhadap prestasi Timnas Indonesia.
"Kita berikan target Pak Erick, kita mengikuti babak penyisihan Piala Dunia. Kalau ini kita gagal, saya menyampaikan di depan forum ini kita setop saja dulu pemain naturalisasinya,” tegas Arisal seperti dikutip dari Youtube DPR RI.

Arisal Aziz menegaskan, jika keberhasilan di Piala Dunia tidak tercapai, program naturalisasi justru bisa mematikan semangat pemain lokal untuk berkembang.
“Kalau ini kita biarkan terus, anak-anak negeri kita, pemain lokal kita nanti malas untuk latihan,” ujarnya.
"Karena apa? Enggak ada gunanya kalau kita gagal. Ini PR-nya Pak Erick (Thohir) nih ya," sambung Arisal.
DPR Setuju, Miliano Jonathans & Mauro Zijlstra Selangkah Lagi Jadi WNI
Baca Juga: Ivar Jenner Menepi, Timnas Indonesia Langsung Alami Kerugian di Dua Level Sekaligus
Komisi XIII dan X DPR RI setuju Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra di naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.
Bukan cuma kedua pemain tersebut, ada tiga pemain lain dari tim putri termasuk empat atlet hoki.
Ini diketahui setelah Komisi XIII menggelar rapat kerja (raker) dengan Kemenpora, Kementerian Hukum (Kemenkum), PSSI, dan Federasi Hoki Es Indonesia, Selasa (26/8/2025) pagi.
Lima pemain pemain sepak bola putra dan putri termasuk Miliano Jonathans dan Mauro Zijlstra, kemudian empat atlet hoki es diberi rekomendasi pindah kewarganegaraan.
"Komisi XIII DPR RI mengapresiasi pemerintah, Kementerian Hukum, Kementerian Pemuda dan Olahraga, PSSI, dan Federasi Hoki Es Indonesia yang telah melakukan upaya yang berkaitan dengan penyelidikan dan penelitian untuk memenuhi persyaratan naturalisasi pemain sepak bola dan hoki es," ujar Willy Aditya, Ketua Komisi XIII DPR.

"Setelah mendengar penjelasan dari Pemerintah, Kementerian Hukum, Kementerian Pemuda dan Olahraga, PSSI, dan Federasi Hoki Es Indonesia, Komisi XIII DPR RI menyetujui Permohonan Pertimbangan Pemberian Kewarganegaraan RI."