Suara.com - Awal musim Super League Indonesia 2025-2026 menjadi periode yang penuh tantangan bagi Bali United.
Hingga pekan ketiga, Serdadu Tridatu masih berjuang mencari performa terbaiknya, terbukti dengan belum adanya kemenangan yang berhasil diraih.
Kondisi ini menempatkan Bali United dalam sorotan, mengingat ekspektasi tinggi yang menyertai skuad mereka musim ini.
Dalam tiga pertandingan pembuka, Bali United hanya mampu mengumpulkan dua poin.
Hasil imbang melawan Persik Kediri dan Malut United menjadi indikasi awal adaptasi yang belum sempurna.
Puncak dari awal musim yang sulit ini terjadi pada laga terakhir, di mana mereka harus menelan kekalahan telak 2-5 dari Persebaya Surabaya.
Catatan sembilan gol yang bersarang di gawang Bali United dalam tiga laga tersebut menjadi statistik terburuk sepanjang sejarah partisipasi mereka di kompetisi domestik.
Ironisnya, performa ini datang setelah Bali United melakukan gebrakan di bursa transfer, mendatangkan sejumlah pemain dengan pengalaman luas di kompetisi Eropa.
Di bawah mistar gawang, ada nama Mike Hauptmeijer yang sebelumnya memperkuat Pec Zwolle di Eredivisie.
Baca Juga: Pelatih Persebaya Surabaya Ungkap Kunci Keberhasilan Libas Bali United
Lini tengah diperkuat oleh Tim Receveur, pemain berusia 34 tahun yang menghabiskan karirnya di Eredivisie dan Eerste Divisie, dengan Almere City FC sebagai klub terakhirnya.
Selain Receveur, ada juga mantan pemain timnas Luksemburg, Mirza Mustavic, yang sebelumnya bermain untuk FK Sarajevo.
Lini serang bahkan diperkaya dengan kehadiran Thijman Goppel dari Liga 3 Jerman, yang selama tiga musim memperkuat Wehen Biesten, serta striker naturalisasi Timnas Indonesia, Jens Raven.
Meskipun dihuni oleh sederet talenta dengan rekam jejak mumpuni dari benua biru, dampak signifikan terhadap permainan Bali United belum sepenuhnya terlihat di lapangan. Situasi ini juga diakui oleh Johnny Jansen, arsitek tim asal Belanda.
Menurut Coach Johnny, timnya sedang dalam proses adaptasi, khususnya dalam perubahan pola permainan yang diterapkan.
"Iya, ini menjadi pola permainan yang baru buat Bali United. Ketika pemain membawa bola, bermain di pertandingan dan pemain juga akan kehilangan bola. Saya tentu kecewa, tetapi saya tahu ini masih proses yang terkadang bisa naik dan bisa turun. Yang pasti proses ini menuju yang terbaik buat tim," jelas Coach Johnny dilansir dari situs resmi Bali United, Rabu 27 Agustus 2025.