Usai Demo Besar, Apakah FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Kuwait dan Taiwan Batal?

Minggu, 31 Agustus 2025 | 14:42 WIB
Usai Demo Besar, Apakah FIFA Matchday Timnas Indonesia vs Kuwait dan Taiwan Batal?
Timnas Indonesia sedang mempersiapkan diri menghadapi FIFA Matchday dan Kualifikasi Piala Dunia. (Timnas Indonesia)

Sektor tengah Timnas Indonesia diisi gelandang kreatif seperti Marselino Ferdinan, Thom Haye, dan Marc Klok yang siap mengatur ritme permainan di Surabaya.

Lini depan Timnas Indonesia diperkaya striker muda Ramadhan Sananta serta pemain berpengalaman Stefano Lilipaly dan Ragnar Oratmangoen yang akan jadi tumpuan serangan.

Kehadiran pemain diaspora seperti Kevin Diks, Sandy Walsh, hingga Nathan Tjoe-A-On membuat PSSI optimistis terhadap peluang Timnas Indonesia di ajang internasional.

FIFA Matchday di Surabaya bukan hanya ajang persiapan, tetapi juga kesempatan PSSI untuk mengukur sejauh mana perkembangan Timnas Indonesia di bawah arahan pelatih baru.

Publik sepak bola nasional menaruh harapan besar agar Timnas Indonesia tampil solid di FIFA Matchday dan mampu membawa semangat positif ke Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Kehadiran ribuan suporter di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya diyakini akan memberikan motivasi tambahan bagi skuad Garuda dalam menghadapi Taiwan dan Kuwait.

Dengan agenda padat dan tantangan besar, Timnas Indonesia perlu menjaga konsistensi serta fokus agar bisa tampil maksimal di FIFA Matchday maupun Kualifikasi Piala Dunia 2026.

PSSI menilai ajang FIFA Matchday ini sebagai tolok ukur penting sebelum menjalani pertandingan resmi di Riyadh yang akan menentukan peluang Timnas Indonesia menuju Piala Dunia 2026.

Aksi demonstrasi di Indonesia kembali menjadi sorotan setelah seorang pengemudi ojek online tewas dalam insiden dengan kendaraan polisi.

Baca Juga: Misteri Hilangnya Thom Haye di Latihan Persib, Padahal Sudah di Indonesia

Peristiwa ini memicu gelombang protes besar di Jakarta hingga berbagai kota lain yang dilaporkan oleh media asing.

Media internasional menilai kejadian ini sebagai ujian serius bagi Presiden Prabowo yang baru hampir setahun memimpin pemerintahan.

Aksi demonstrasi tersebut juga dipandang sebagai akumulasi dari kekecewaan masyarakat terhadap kondisi politik dan ekonomi Indonesia.

Reuters menyoroti bahwa kerusuhan bermula di Jakarta dengan massa yang terdiri dari mahasiswa, ojek online, dan pekerja lintas profesi.

Massa mendatangi Gedung DPR RI hingga Mako Brimob, menuntut transparansi kasus dan tanggung jawab aparat.

Aksi demonstrasi kemudian meluas ke Bandung, Surabaya, Gorontalo, hingga Makassar meski diguyur hujan deras.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?