Cristian Chivu Tegaskan Inter Milan Harus Siap Main Cantik tapi Juga Main Kotor

Senin, 01 September 2025 | 13:05 WIB
Cristian Chivu Tegaskan Inter Milan Harus Siap Main Cantik tapi Juga Main Kotor
Inter Milan kalah mengejutkan dari Udinese meskipun bermain di kandang.
Baca 10 detik
  • Inter Milan kalah mengejutkan dari Udinese meskipun bermain di kandang.
  • Pelatih Inter, Chivu, menekankan timnya perlu bermain lebih pragmatis.
  • Inter masih perlu belajar menemukan keseimbangan antara

Suara.com - Inter Milan harus menerima kekalahan mengejutkan saat ditundukkan Udinese 1-2 di Stadion Giuseppe Meazza, Minggu (31/8/2025) malam waktu setempat, dalam lanjutan Serie A 2025/26.

Kekalahan ini terasa kontras, hanya sepekan setelah Nerazzurri tampil perkasa dengan menghajar Torino 5-0 di laga perdana.

Pelatih Inter, Cristian Chivu, menilai timnya masih harus belajar menemukan keseimbangan antara bermain atraktif dan efektif.

Menurutnya, Inter tak bisa hanya mengandalkan permainan indah, tetapi juga perlu siap menggunakan cara pragmatis ketika situasi menuntut.

Inter sebenarnya memulai laga dengan baik. Denzel Dumfries membuka keunggulan pada menit ke-27 lewat umpan Marcus Thuram.

Namun, keunggulan itu sirna setelah Dumfries melakukan handball di kotak penalti. Keinan Davis yang maju sebagai eksekutor tak menyia-nyiakan peluang untuk menyamakan skor.

Tak berhenti di situ, Udinese membalikkan keadaan lewat gol cantik Arthur Atta sebelum turun minum.

Tendangan melengkungnya membuat David Sommer mati langkah dan membungkam publik San Siro.

“Pertandingan sebenarnya berjalan sesuai rencana, tapi kami tidak cukup cair dalam membangun serangan. Penalti itu mengubah segalanya. Setelah itu kami kehilangan fokus,” ujar Chivu kepada DAZN Italia

Baca Juga: Klasemen Pekan Pertama Serie A Italia: Inter Milan Memimpin, AC Milan Tersungkur di Kandang

Di babak kedua, Inter mencoba segala cara untuk menyamakan kedudukan.

Chivu bahkan memasukkan semua penyerang yang ia miliki, Lautaro Martinez, Marcus Thuram, Francesco Pio Esposito, hingga Ange-Yoan Bonny dimainkan bersamaan. Namun, upaya itu tetap gagal membuahkan gol tambahan.

“Setelah jeda, kami tampil lebih agresif dan determinasi lebih tinggi. Tapi semakin lama, ketajaman kami memudar. Meski punya banyak peluang, kami tidak bisa menuntaskannya dengan baik,” lanjut Chivu.

Chivu mengingatkan anak asuhnya bahwa sepak bola bukan hanya soal estetika permainan. Kadang, strategi sederhana bisa lebih efektif daripada rangkaian operan indah.

“Anda harus mencoba bermain indah, tetapi juga siap bermain kotor saat dibutuhkan. Bola panjang atau umpan silang bisa lebih berbahaya ketimbang sekadar umpan manis,” tegasnya.

Ia juga menegaskan bahwa kekalahan ini bukan alasan untuk panik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?