- Kasus kematian saudara ipar Antony bikin gempar
- Polisi menangkap tersangka utama bernama Glaicon Jose dos Santos Feitosa
- Barang berharga korban hilang, memperkuat dugaan motif perampokan
Suara.com - Saudara ipar mantan pemain Manchester United, Antony, dilaporkan tewas secara tragis akibat diracun dengan zat berbahaya.
Polisi pun telah menangkap seorang pria yang diduga kuat sebagai pelaku pembunuhan tersebut.
Menurut laporan Daily Star, seorang pria bernama Glaicon Jose dos Santos Feitosa (43 tahun) ditangkap pada 28 Agustus lalu di wilayah Jaboatao dos Guararapes, negara bagian Pernambuco, Brasil.
Penangkapan dilakukan oleh tim dari Kepolisian 22nd Precinct di Piedade, setelah mengantongi surat penggeledahan dan penyitaan.
Dalam operasi tersebut, polisi menyita sebuah ponsel dan uang tunai sebesar 1.500 real Brasil (sekitar Rp4,5 juta) dari rumah serta tempat kerja Feitosa di Cabo de Santo Agostinho.
Investigasi sementara menyebutkan bahwa Feitosa adalah orang terakhir yang terlihat bersama korban sebelum kematiannya.
![Real Betis resmi mengumumkan kedatangan penyerang sayap Antony dengan status permanen dari Manchester United pada bursa transfer pemain musim panas ini. [en.realbetisbalompie.es]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/09/02/37300-antony.jpg)
Korban bernama Eduardo Jose Ananias da Silva (43), yang tak lain adalah saudara ipar Antony.
Eduardo ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada 25 Juni 2025.
Kondisi jenazah saat ditemukan cukup mengenaskan—dibungkus dengan sprei dan bagian mulutnya ditutup dengan handuk.
Baca Juga: Tangis Lega Bisa Tinggalkan Manchester United, Antony: Betapa Sulitnya di Sana
Kematian Eduardo awalnya dicatat sebagai “kematian menunggu klarifikasi.”
Namun, hasil tes toksikologi kemudian mengungkap bahwa ia meninggal karena keracunan zat Terbufos, salah satu bahan beracun yang kerap ditemukan dalam racun tikus, dikenal di Brasil dengan nama lokal “chumbinho.”
Polisi juga menemukan fakta bahwa sejumlah barang berharga milik korban hilang dari lokasi kejadian.
Beberapa di antaranya adalah iPhone 15, jam tangan mewah senilai sekitar Rp30 juta, sejumlah sepatu merek ternama, hingga dokumen kendaraan motor milik korban.
Temuan ini membuat kasus semakin kuat diduga sebagai pembunuhan berencana dengan motif perampokan, meski hingga kini polisi belum merilis secara resmi motif dari tersangka.
Kontributor: M.Faqih