- Ong Kim Swee menilai sanksi FIFA bukan sekadar masalah hukum, tapi alarm serius bagi masa depan sepak bola Malaysia.
- Ia menyerukan fokus pada pengembangan pemain muda, bukan bergantung pada naturalisasi.
- FAM masih menunggu hasil banding, sementara para legenda Malaysia meminta ketenangan dan persatuan.
Suara.com - Eks pelatih Malaysia Ong Kim Swee, memberikan pandangan tegas soal krisis sepak bola Malaysia pasca sanksi FIFA terkait dugaan pemalsuan dokumen pemain naturalisasi.
Menurutnya, fokus utama sepak bola Malaysia seharusnya berada pada pembangunan dari akar rumput, bukan hanya pada kontroversi administratif.
Ditambahkan pelatih Persik Kediri itu sanksi FIFA bukan sekadar masalah hukum atau administratif, melainkan peringatan keras bahwa sebuah negara tidak akan pernah bisa bersaing di level internasional tanpa sistem pembinaan pemain muda yang matang.
“Jangan panik dulu, apalagi sebelum proses banding selesai,” tegas Kim Swee, seperti dikutip dari The Star.
“Saya merasa sedih melihat situasi ini terjadi begitu tiba-tiba. Bahkan sebelum isu ini muncul, pihak Indonesia sudah menanyakan tentang pemain kami.”

Kim Swee menekankan perlunya kesabaran dan perencanaan strategis. Ia mencontohkan setiap negara memiliki dua rencana, Plan A dan Plan B.
Plan A, menurutnya, adalah berharap banding yang diajukan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) berjalan sukses sehingga struktur tim saat ini tetap bisa dipertahankan.
Namun, Plan B jauh lebih penting dan mendasar, memperkuat fokus pada pengembangan pemain lokal agar mampu bersaing di level tertinggi, tanpa bergantung pada pemain naturalisasi.
“Kita harus bertanya pada diri sendiri – apakah kita siap bermain tanpa pemain ini? Apakah kita masih percaya bisa kompetitif?” ujarnya.
Baca Juga: Akal Bulus FAM! 7 Pemain Ilegal Malaysia Hilang Bak Ditelan Bumi
Pandangan Kim Swee mendapat dukungan dari dua legenda sepak bola Malaysia, Dollah Salleh dan Hairuddin Omar.
Keduanya menyerukan ketenangan, optimisme, dan persatuan, sambil menunggu hasil banding FAM terhadap sanksi FIFA.
Dollah Salleh, yang kini menjabat sebagai Wakil Presiden FAM, menyatakan keyakinannya bahwa keputusan positif akan segera keluar.
“Semua harus tetap tenang. Kami sudah membahas masalah ini, dan saya yakin dalam 10 hari ke depan akan ada solusi,” ujar Dollah Salleh.
Kim Swee menekankan bahwa membangun fondasi di level grassroots bukan hanya soal prestasi tim nasional, tetapi juga memastikan keberlanjutan sepak bola negara.
“Ini bukan waktu untuk menyalahkan siapa pun,” lanjut Kim Swee.
“Yang penting, kita punya rencana dan fokus membangun pemain muda yang tangguh. Tanpa itu, masa depan sepak bola Malaysia akan selalu rentan menghadapi krisis.”
FAM sebelumnya dijatuhi sanksi berat oleh Komite Disiplin FIFA, termasuk denda dan larangan bermain selama satu tahun bagi tujuh pemain keturunan campuran, yang dinilai bermain tidak sah pada laga melawan Vietnam.
Kontributor: Adam Ali