Analisis: Dari Heavy Metal ke Simfoni, Revolusi Taktik Liverpool Era Arne Slot

Galih Prasetyo Suara.Com
Minggu, 19 Oktober 2025 | 16:48 WIB
Analisis: Dari Heavy Metal ke Simfoni, Revolusi Taktik Liverpool Era Arne Slot
Stefano Lilipaly dan 3 Pemain Keturunan Indonesia yang Pernah Dilatih Arne Slot [Instagram Arne Slot]
Baca 10 detik
  • Arne Slot membawa revolusi taktik di Liverpool dengan mengubah gaya “heavy metal football” era Jurgen Klopp
  • Slot menata ulang peran pemain dan sistem permainan, termasuk menggunakan pola 3–2 dalam build-up
  • Fleksibilitas formasi dan rotasi pemain depan menjadi kunci utama

Suara.com - Setelah hampir satu dekade dikenal dengan gaya heavy metal football ala Jurgen Klopp yang penuh energi dan tekanan tanpa henti, kini Liverpool tampil lebih tenang, terstruktur, dan efisien.

Gaya baru ini bukan sekadar perubahan, melainkan evolusi total yang dijalankan Arne Slot.

Pelatih asal Belanda itu kini mengubah Liverpool dari 'urakan' menjadi panduan orkestra di lapangan hijau.

Liverpool kembali menang di menit akhir dalam ajang Liga Champions lawan Atletico Madrid. (IG/@liverpoolfc)
Liverpool kembali menang di menit akhir dalam ajang Liga Champions lawan Atletico Madrid. (IG/@liverpoolfc)

Dari Tekanan Gila ke Kontrol Cerdas

Ketika Klopp datang ke Anfield, Liverpool bermain dengan gaya gila-gilaan, menekan lawan sejak peluit pertama, menyerang dengan cepat, dan tak kenal lelah.

Strategi itu membuahkan hasil — membawa The Reds menjuarai Liga Champions 2019 dan Premier League 2020.

Namun sepak bola terus berkembang. Di bawah Arne Slot, Liverpool kini mengutamakan penguasaan bola dan kontrol tempo.

Tim masih agresif, tapi lebih sabar dan cerdas dalam memilih momen untuk menekan.

Alih-alih membombardir lawan tanpa henti, Slot mengajarkan timnya untuk “mencekik” lawan dengan struktur dan ketepatan posisi.

Baca Juga: Langka! 5 Pemain yang Pernah Bela Liverpool dan Manchester United

Full-Back Inversi dan Struktur Baru

Salah satu perubahan paling mencolok adalah peran bek sayap.

Jika di era Klopp, Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson sering maju ke sayap untuk mengirim umpan silang, kini keduanya justru masuk ke tengah.

Dengan pergerakan ini, Liverpool menciptakan kelebihan jumlah di lini tengah, memudahkan sirkulasi bola dan membuka ruang bagi penyerang sayap untuk bermain lebih bebas.

Hasilnya, permainan Liverpool terlihat lebih sabar, namun tetap berbahaya dalam setiap pergerakan.

Liverpool Kalah Lagi, Arne Slot Kesal Berat! Gary Neville Ungkap Biang Keroknya [@onediocom]
Liverpool Kalah Lagi, Arne Slot Kesal Berat! Gary Neville Ungkap Biang Keroknya [@onediocom]

Pola 3–2 Membangun Serangan

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI