- Legenda Inter itu malah tak menganggap mantan klubnya sebagai tim terbaik di Serie A.
- Ketegangan meningkat saat Bergomi menambahkan sindiran halus kepada Del Piero.
- Namun Del Piero tetap pada pendiriannya dan menanggapi dengan contoh prestasi Inter di level Eropa
Suara.com - Momen panas terjadi di studio Sky Sport Italia usai laga pekan kedelapan Serie A, ketika dua legenda sepak bola Italia, Alessandro Del Piero dan Giuseppe Bergomi terlibat adu argumen sengit soal kekuatan Inter Milan di musim ini.
Perdebatan dimulai ketika Del Piero dengan tegas menyebut Inter sebagai tim terkuat di Italia dalam empat tahun terakhir.
“Maaf Beppe, tapi Inter adalah tim paling kuat selama empat tahun terakhir. Mungkin mereka tidak selalu menang, jadi kita bisa bilang mereka bukan yang paling brilian, karena yang paling brilian adalah yang finis di depan,” ujar mantan kapten Juventus itu dilansir dari La Gazzetta dello Sport
Pernyataan tersebut langsung disanggah oleh Bergomi. Legenda Inter itu malah tak menganggap mantan klubnya sebagai tim terbaik di Serie A.
“Kalau begitu, kenapa Inter tidak pernah menang di laga besar? Hasil di lapangan yang berbicara,” tegas Bergomi.
Ketegangan meningkat saat Bergomi menambahkan sindiran halus kepada Del Piero:
“Bukan karena kamu berbicara lebih keras lalu pendapatmu jadi lebih benar. Hargai juga pendapat orang lain.”
Namun Del Piero tetap pada pendiriannya dan menanggapi dengan contoh prestasi Inter di level Eropa:
“Inter sudah mencapai dua final Liga Champions dalam tiga tahun terakhir. Pemain mereka jauh lebih kuat dibanding Napoli, Milan, dan Juventus,” katanya dengan nada meyakinkan.
Baca Juga: Juventus Tenggelam! Rekor Buruk Sejak 2009 Ancam Posisi Igor Tudor?
Mendengar hal itu, Bergomi balik bertanya apa yang membuat tim-tim lain kalah kualitas dari Inter, tetapi Del Piero justru menutup perdebatan dengan nada guyon.
“Sudahlah, lebih baik kita lihat tayangan ulang penalti saja.”
Suasana studio sempat hening selama beberapa detik sebelum akhirnya para tamu lainnya mencoba mencairkan ketegangan dengan tawa dan komentar ringan.
Pada akhirnya, keduanya pun kembali tersenyum
Kontributor: Azka Putra