Pemain Real Madrid Tuntut Xabi Alonso Dipecat, Zidane Disiapkan Jadi Pengganti

Suara.com - Gonjang-ganjing di tubuh Real Madrid kian memanas. Sejumlah pemain senior Los Blancos dikabarkan mendesak manajemen klub untuk memecat pelatih Xabi Alonso secepat mungkin, menyusul performa mengecewakan dalam beberapa laga terakhir.

Laporan itu disampaikan jurnalis Jorge C. Picón, yang menyebut situasi Alonso di Santiago Bernabéu mulai tak bisa dipertahankan.

Menurutnya, lebih banyak pemain yang ingin perubahan dibanding yang terlihat di permukaan.

Isu panas ini mencuat setelah Madrid hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Elche.

Hasil tersebut menambah rentetan tiga laga tanpa kemenangan sejak berakhirnya jeda internasional.

Selain tampil buruk, sorotan juga mengarah pada melemahnya determinasi dan gairah para pemain, menandakan Alonso mulai kehilangan kendali di ruang ganti.

Perbesar

“Ada beberapa pemain, lebih banyak dari yang orang kira yang menginginkan perubahan,” tulis Picon.

Ia menambahkan bahwa suara-suara penting di kantor manajemen juga mulai menilai pergantian pelatih sebagai langkah yang diperlukan.

Situasi menjadi semakin dramatis setelah laporan Indykaila menyebut Real Madrid telah menyiapkan opsi darurat, mengembalikan Zinedine Zidane sebagai pelatih sementara jika Alonso didepak sebelum musim berakhir.

Baca Juga: Ange Postecoglou Gantikan Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Jay Idzes Cs?

Sumber yang sama juga menyebut Alonso tetap menjadi target utama Liverpool, yang tengah mempertimbangkan pergantian pelatih karena performa buruk di bawah Arne Slot.

Michael Edwards, pemimpin baru struktur olahraga Liverpool disebut lama mengagumi Alonso, bahkan menjadikannya kandidat utama pengganti Jurgen Klopp sebelum pelatih asal Spanyol itu memilih Madrid.

Kini, jika Arne Slot gagal memperbaiki performa The Reds hingga Januari, Liverpool bisa saja kembali memanggil Alonso ke Anfield.

Alonso sebenarnya memulai musim dengan kuat. Dari 17 laga awal, ia memenangkan 13 di antaranya. Namun kekalahan dari Liverpool di Liga Champions, disusul dua hasil imbang beruntun di La Liga, membuat tekanan meningkat tajam.