- PSSI mengirim delegasi Exco dan Direktur Teknik ke Eropa untuk wawancara langsung kandidat pelatih Timnas baru.
- Syarat utama seleksi pelatih baru adalah komitmen kuat dalam melakukan transfer ilmu kepada asisten lokal.
- Keputusan final mengenai calon pelatih akan diambil secara kolektif melalui rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI.
Suara.com - Perburuan PSSI untuk menemukan nakhoda baru Timnas Indonesia kini memasuki fase paling serius.
Sebuah delegasi yang terdiri dari anggota Komite Eksekutif (Exco) dan Direktur Teknik dilaporkan telah terbang ke Eropa untuk melakukan wawancara langsung dengan para kandidat.
Namun, di balik kerahasiaan nama-nama calon, PSSI secara terbuka membeberkan satu syarat mutlak yang tidak bisa ditawar yaitu transfer ilmu.
Ketua Badan Tim Nasional (BTN), Sumardji mengonfirmasi bahwa misi perburuan ke Eropa ini akan segera dimulai. Ia menyebut beberapa anggota Exco dan Direktur Teknik Alexander Zwiers sudah lebih dulu berangkat.
“Malam hari nanti ada beberapa teman Exco (Komite Eksekutif) yang lebih dulu berangkat... Sehingga nanti kita akan berangkat ke sana. nanti akan ketemu bersama-sama di Eropa, dan sesuai jadwal yang ada pada pekan-pekan ini nanti akan bisa langsung melakukan interview,” kata Sumardji dikutip dari Antaranews.
Meski masih bungkam soal identitas lima kandidat yang ada, Sumardji justru menyoroti satu poin krusial yang akan menjadi acuan dalam proses seleksi.
Belajar dari pengalaman sebelumnya, PSSI kini mewajibkan calon pelatih baru untuk memiliki komitmen penuh dalam membimbing dan berbagi ilmu dengan para asisten pelatih lokal.
Secara spesifik, Sumardji menyinggung era Shin Tae-yong sebagai contoh sukses. Ia melihat bagaimana promosi Nova Arianto menjadi pelatih kepala Timnas Indonesia U-20 adalah buah dari proses transfer ilmu yang berjalan baik selama ia menjadi asisten STY.
“Itu harus, karena yang kita butuhkan ini adalah transfer ilmu dari pelatih senior kepada asisten lokal. Itu penting sekali, dan kita, tidak bisa kita pungkiri dengan sekarang adanya Coach Nova (Arianto) itu kan buah daripada ketekunan Coach Nova belajar bersama-sama dengan pelatih Shin Tae-yong,” tutur Sumardji.
Baca Juga: 4 Pemain Abroad Dipastikan Perkuat Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Syarat ini menegaskan bahwa PSSI tidak hanya mencari pelatih yang mampu memberikan prestasi instan, tetapi juga sosok yang mau berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia pelatih di Indonesia untuk jangka panjang.
Sumardji juga memastikan bahwa keputusan akhir akan diambil secara kolektif dan demokratis melalui rapat Exco, bukan keputusan perorangan.
“Tapi kembali lagi loh ya bahwa mekanisme ini tetap akan kami jalankan sesuai dengan statuta PSSI yang ada. Artinya berapapun nama itu nanti akan kita bawa ke sini dan akan kita rapatkan di forum rapat Exco, setelah itu baru kita akan memutuskan,” tutupnya.