- PSSI mewawancarai John Herdman, mantan pelatih Kanada, sebagai kandidat kuat pelatih kepala Timnas Indonesia.
- Herdman memiliki rekam jejak historis membawa Kanada lolos Piala Dunia 2022 setelah penantian panjang.
- Ia juga tersandung skandal spionase drone saat Olimpiade Paris 2024 dan menerima surat teguran resmi.
Suara.com - Perburuan PSSI untuk menemukan pelatih kepala baru Timnas Indonesia kini mengarah pada sebuah nama dengan rekam jejak yang kontradiktif karena berprestasi tinggi, namun tak lepas dari kontroversi.
Dia adalah John Herdman, mantan pelatih Timnas Kanada, yang dilaporkan telah menjalani sesi wawancara dengan perwakilan PSSI di Eropa.
Laporan dari Sky Sports menyebutkan bahwa Herdman menjadi salah satu kandidat serius untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Patrick Kluivert.
Nilai jual utamanya tentu saja adalah pencapaian historisnya mengantarkan Kanada lolos ke putaran final Piala Dunia 2022, sebuah prestasi yang mengakhiri penantian panjang negara tersebut.
Namun, di balik rekam jejak prestisius itu, tersimpan sebuah catatan kelam yang tak bisa diabaikan yaitu skandal pengintaian menggunakan drone yang menyeret namanya saat Olimpiade Paris 2024.
Saat itu, Herdman yang menjabat sebagai pelatih kepala tim putra dan putri Kanada dianggap bertanggung jawab atas tindakan spionase yang dilakukan oleh stafnya terhadap tim lawan.
Insiden ini berujung pada sanksi pengurangan poin bagi Timnas Putri Kanada dan pemecatan manajer mereka.
Meskipun tidak terlibat langsung, Herdman sebagai pimpinan tertinggi tetap mendapat sanksi dari Federasi Sepak Bola Kanada.
"Tuan Herdman dinyatakan telah melakukan pelanggaran berdasarkan Kode Disiplin Sepak Bola Kanada. Komite memutuskan bahwa sanksi yang tepat adalah surat teguran," tulis laporan resmi Canada Soccer.
Baca Juga: Kapten Vietnam Usung Misi Balas Dendam ke Timnas Indonesia U-22 di SEA Games 2025
Herdman sendiri telah angkat bicara mengenai kasus ini. Ia menganggap babak tersebut sudah sepenuhnya tertutup dan menegaskan bahwa sanksi yang ia terima tergolong sangat ringan, seolah menegaskan bahwa ia tidak bersalah secara langsung.
"Babak ini sudah benar-benar ditutup. Saya menyampaikan argumen saya dengan sangat jelas kepada Canada Soccer dan tanggapan mereka bahkan tidak berupa kartu kuning. Itulah hasilnya, sebuah surat teguran," kata Herdman kepada Canadian Press di awal tahun ini.
Kini PSSI dihadapkan pada sebuah dilema. Di satu sisi, mereka memiliki kandidat dengan pengalaman teruji membawa tim underdog ke panggung Piala Dunia.
Di sisi lain, ada catatan kontroversial yang membayangi rekam jejaknya. Keputusan PSSI untuk tetap mewawancarai Herdman menjadi sinyal bahwa mereka mungkin bersedia mengambil risiko, dengan pertimbangan bahwa prestasi di lapangan jauh lebih diutamakan.