Ancaman Ahmad Dhani Jika Media Online Tidak Minta Maaf

Tomi Tresnady Suara.Com
Senin, 21 Juli 2014 | 20:00 WIB
Ancaman Ahmad Dhani Jika Media Online Tidak Minta Maaf
Musisi Ahmad Dhani. (suara.com/Yazir Farouk)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musisi Ahmad Dhani resmi melaporkan 17 media online yang terdiri dari forum dan portal berita ke Dewan Pers. Bos Republik Cinta Manajemen itu berharap Dewan Pers segera menindaklanjuti laporannya dalam waktu dekat.

"Berharap Dewan pers memanggil dan mendesak mereka meminta maaf supaya praktek kecurangan dalam pemberitaan tidak terjadi lagi," kata Dhani usai di gedung Dewan Pers, kawasan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (21/7/2014).

Dhani ingin permintaan maaf dimuat di dalam portal berita masing-masing. "Mereka harus akui bahwa mereka salah," ucapnya.

Sementara untuk forum online, kemungkinan besar Dhani akan membawanya ke jalur hukum. Hal itu dilakukan jika tak ada tanggapan sebelum lebaran.

"Yang bukan domainnya Dewan Pers, kita bisa mengajukan ke Undang-Undang ITE ke polisi," kata Dhani.

Dhani melaporkan 17 situs online karena merasa dirugikan lewat berita yang dimuat. Keberatan Dhani terkait pemberitaan tentang janji potong kelamin jika calon presiden Joko Widodo atau Jokowi menang.

Tweet yang tersebar di internet tertanggal 23 Juni itu berbunyi:

“Saya akan potong kemaluan saya kalau Jokowi menang dari Prabowo Subianto!! Itu sumpah saya!!”

Selain itu, Dhani juga merasa dicemarkan nama baiknya dengan pemberitaan dia dibayar Rp10 miliar sebagai tim sukses pasangan capres Prabowo-Hatta.

Kata Dhani, kabar dia dibayar Rp10 miliar setelah media mengutip pernyataan dari politisi Partai Gerindra, Fadli Zon, dan Ketua tim sukses pemenangan Prabowo-Hatta, Mahfud MD di akun twitter. Menurutnya, akun tersebut bukan milik mereka alias palsu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI