Tuhan membuat gue lahir di keluarga yang atas, atas itu cukup punya. Gue nggak kaget lihat barang-barang itu. Kan banyak artis ditawarin Alphard, yaelah liat mobile yang bokap gitu. Nggak norak, nggak kaget. Ditambah orangtua dan eyang menanamkan pola pikir yang baik buat gue.
Gue bilang makanya kalau mau nawarin gue duit, jangan yang gue masih ngerti habisin duitnya. Rp 10 miliar pun masih kurang kalau mau beli rumah di mana gitu. Rp 100 triliun, gue bingung ngabisinnya. Itu kan gue bingung ngabisinnya.
Jangan nawarin yang gue masih kebayang ngabisinnya. Cuma Rp 10 miliar, rumah di Menteng, gue masih ngerti ngabisinnya., jangan-jangan.
Pernah dipinang jadi politisi?
![Melanie Subono [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/01/31/96442-melanie-subono-suaracomrena-pangesti.jpg)
Sudah sering itu. Nggak mau. Karena akan terbatas. Lo lihat, ranah gue bekerja untuk alam, hewan, manusia. Pada saat elu masuk partai atau Gedung bunder set** itu, elu akan diatur agendanya oleh fraksi.
Lo mau atur apa? Nggak bisa gue tiba-tiba mau ngurusin hewan. Gue nggak suka agenda itu. Sementara di dalam sana, ikut agenda. Ada beberapa temen gue, ada kepedulian tentang perempuan. Tapi fraksinya beda nih. Dia nggak bisa kerjain kampanye itu. Masalahnya gue nggak bisa menetapkan satu.
Berarti alasannya bukan karena apatis ya?
Gue nggak akan pernah apatis. Apatis iya, tapi itu tidak akan menghentikan gue.
Kayak orang yang bilang, ‘ka Mel, aku mau ikut ini itu. Berhasil nggak?’ gue bilang nggak. Kemungkinan akan kalah. Tapi elu orang baik, at least nyoba. Ketimbang yang cuma gerutu, tapi nggak ngapa-ngapain.
Baca Juga: Interview: Susan Sameh dan Keluh Kesahnya Usai Gagal Nikah
Makanya kalau gue suka snapgram, orang tanya elu udah ngapain aja? Silakan lihat track record gue. Gue protes tapi juga melakukan banyak hal. Nggak Cuma diem. Apatis iya, tapi gue nggak akan berhenti. Sampai Tuhan bilang ‘gue udah nggak butuh lo’.