Save Raja Ampat Menggema, Yudha Keling Ingatkan Publik Soal Ekonomi Negara yang Belum Bangkit

Senin, 09 Juni 2025 | 16:34 WIB
Save Raja Ampat Menggema, Yudha Keling Ingatkan Publik Soal Ekonomi Negara yang Belum Bangkit
Yudha Keling Ingatkan Publik Soal Ekonomi Negara yang Belum Bangkit [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mata publik Tanah Air sedang tertuju pada praktik pertambangan nikel di Raja Ampat, Papua yang berpotensi merusak keindahan alam di sana.

Beberapa publik figur ikut menyuarakan kekecewaan mereka atas apa yang saat ini terjadi di Raja Ampat dengan menyerukan 'Save Raja Ampat'.

Terbaru, ada Cinta Laura yang terang-terangan menyebut pemanfaatan energi bersih melalui nikel cuma bisa dirasakan segelintir orang saja.

"Capek denger, 'Ini demi kemajuan bangsa', tapi yang maju cuma segelintir elite. Yang mundur, rakyat kecil yang kehilangan tanah, air dan masa depan," tulis Cinta dalam sebuah unggahan di Instagram, Minggu, 8 Juni 2025.

Namun, masalah yang kini dihadapi rakyat bukan cuma urusan pertambangan nikel yang merusak alam saja.

Komika Yudha Keling mengingatkan publik bahwa Indonesia masih belum lepas dari keterpurukan ekonomi.

Cerita tentang hal itu didapat Yudha Keling lewat hasil perbincangan dengan beberapa temannya yang berstatus pengusaha.

"Hasil ngobrol sama beberapa temen yang punya usaha, hampir semuanya bilang hal yang sama, 'Kita semua lagi ada di dalem kapal yang mau tenggelam'," kata Yudha dalam tulisannya di X, Senin, 9 Juni 2025.

Tulisan Yudha Keling pun memancing keluhan lain dari para pengusaha lain.

Baca Juga: Akui Takut, 5 Momen Hindia Kritik Pemerintah soal Cho Yong Gi sampai Raja Ampat di Konser

Mulai dari pedagang sepatu yang kini kesulitan bersaing harga dengan gerai-gerai resmi karena banyak yang menerapkan potongan harga.

Yudha Keling ditemui saat prescon series Menggapai Ikatan Cinta di Jakarta, Jumat (9/9). [Suara.com/Oke Atmaja]
Yudha Keling Ingatkan Publik Soal Ekonomi Negara yang Belum Bangkit. [Suara.com/Oke Atmaja]

"Jualan kecil-kecilan sepatu sneakers. 2016 sampai 2020 adalah era kejayaan, untung Rp100 sampai Rp200 ribu per item bisa lah, meskipun kondisi seken. 2024 sampai 2025 udah mulai susah. Gerai resmi sering diskon, kami ambil barang diskonan dijual untuk perputaran juga lama. Alhasil lelang sedapatnya jual rugi," keluh sang pedagang.

Ada juga keluhan dari pemandu acara atau MC, yang ikut terdampak kebijakan efisiensi anggaran dari pemerintah.

"Job event MC pun demikian. Acara pemerintahan nggak boleh, brand dan swasta biaya promosinya dikurangin, dialihkan ke produksi dan lain-lain," tutur si pemilik akun.

Keluhan soal kegagalan pemerintah menjamin kesejahteraan rakyat pun sempat muncul juga dari kolom komentar unggahan Yudha Keling.

"Ditenggelamkan oleh nahkoda sendiri, tapi dengan bangganya yakin kalau kapalnya bakal sampai ke tujuan," cibir salah satu pengguna X.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI