Kedekatan Dorce dan Gus Dur memang begitu lekat secara emosi. Dorce mendapat pertentangan banyak pihak atas keputusannya melakukan operasi plastik dan menjadi transgender.
Di tengah kontroversi itu, hanya Gus Dur lah yang membela Dorce Gamalama.

"Dia juga membela saya di saat memilih, apa saya akan jadi perempuan atau laki-laki pada saat itu," kata Dorce beberapa waktu lalu.
Saat Gus Dur meninggal dunia pada 30 Desember 2009, Dorce tak bisa menahan kesedihannya. Ia seperti ditinggal sosok yang selama ini sangat menyayanginya.
"Saya melihat Gus Dur adalah bapak, ayah, teman yang sangat menyenangkan dan alhamdulilah saya dipertemukan dengan beliau," ungkap Dorce.
Salah satu kenangan Dorce yang tak pernah dilupakannya ialah saat mereka makan bersama di satu meja.
"Pernah makan satu meja di rumah. Waktu saya datang silaturahmi, saya lihat Gus Dur tuangkan nasi ke piring saya. Dia panggil saya Mbak terus dia bilang, 'Mbak jangan malu dengan saya.' Waktu itu ada Yeni, ada Ibu, waktu itu beliau belum presiden," kenang Dorce.
Ditegaskan Dorce saat itu bahwa Gus Dur sempat memberikan pesan untuknya agar jangan takut untuk mengambil keputusan dalam hidup.
Baca Juga: Dorce Gamalama Pernah Alami Alzheimer, Ini Risikonya saat Terinfeksi Virus Corona