Putra Siregar Ditangkap Polisi, Ini Sederet Kontroversi Bos PS Store

Rabu, 13 April 2022 | 07:58 WIB
Putra Siregar Ditangkap Polisi, Ini Sederet Kontroversi Bos PS Store
Polres Metro Jakarta Selatan menangkap juragan handphone, Putra Siregar dan Rico Valentino. (Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penetapan tersangka kasus dugaan pengeroyokan menambah daftar kontroversi Putra Siregar. Bos PS Store ini sebelumnya sudah lekat dengan sorotan, mulai dari tudingan menjual ponsel ilegal hingga isu giveaway settingan.

Putra Siregar dikenal sebagai pengusaha yang dekat dengan kalangan selebritis. Dengan bisnis ponselnya yang terus meroket, Putra Siregar punya kemampuan untuk bersanding dengan para pesohor Tanah Air.

Pada tahun lalu, Putra Siregar bersama youtuber, Atta Halilintar membeli klub sepak bola PSG Pati yang main di Liga 2. Aktivitas itu membuat Putra Siregar bersama Atta kerap terlihat di lingkungan sepak bola.

Kegiatan-kegiatan itu membuat namanya terus meroket. Apalagi Putra Siregar dikenal kerap bagi-bagi duit hingga ponsel melalui kuis yang diadakan di instagram pribadinya atau instagram PS Store. 

Namun, para "fans" Putra Siregar harus dibuat terkejut dengan penetapan tersangka Putra Siregar. Padahal, dia baru saja pulang dari Tanah Suci untuk menjalankan ibadah Umrah. 

Ternyata, penetapan tersangka itu bermula dari kasus pemukulan di Senopati, Jakarta Selatan pada 2 Maret 2022 lalu. Polisi akhirnya menangkap Putra Siregar bersama seorang publik figur bernama Rico Valentino.

Penetapan tersangka ini menambah deretan kontroversi tentang Putra Siregar. Sebelum ini, tepatnya pada 2020 lalu, Putra Siregar hampir saja masuk penjara atas kasus kepabeanan. 

Lalu, apa saja kontroversi yang pernah melekat pada Putra Siregar? Berikut ini rangkuman empat kontroversinya.

1. Kepabeanan Ponsel Ilegal

Baca Juga: Siapa Putra Siregar, Bos PS Store yang Ditangkap Terkait Kasus Pengeroyokan

Putra Siregar sempat terseret dalam kasus dugaan perdagangan ponsel ilegal pada 2017 lalu. Kasus itu bermula ketika dia baru merintis usaha dan membeli ponsel dari seseorang. Ternyata, ponsel yang dibeli belum selesai kepabeannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI