Film Horor Berpotensi Menjadi Produk Khas Indonesia yang Mendunia

Ferry Noviandi Suara.Com
Selasa, 21 Maret 2023 | 03:25 WIB
Film Horor Berpotensi Menjadi Produk Khas Indonesia yang Mendunia
Diskusi film horor yang dihadiri para pembicara seperti sutradara Joko Anwar, produser Firman Bintang, aktor senior Slamet Rahardjo, dan ketua pengusaha bioskop di Indonesia, Djonny Syafruddin yang digelar pada 18 Maret 2023. [dokumentasi pribadi]

"Dan mereka tidak terbuka. Pernah film saya tayang bareng Iron Man, ya, hancurlah! Sehari tayang, langsung drop!" kenangnya. "Pernah juga film saya diadu dengan film nasional lain yang banyak bintangnya. Saya protes. Kalau saya diamlan, bunuh diri namanya," kata Firman Bintang dengan nada tinggi.

Sementara Djonny Syafruddin sebagai ketua pengusaha bioskop meminta para produser untuk banyak dialog dengan para pengusaha bioskop. Film tentu diproduksi dengan modal. Bioskop juga dioperasikan dengan duit dan harus menggaji karyawan.

"Untuk satu layar bioskop, investasinya Rp2,5 sampai Rp5 miliar," katanya seraya mengungkapkan saat ini ada 2 ribu layar bioskop di Indonesia, 1.600 layar di antaranya dikelola oleh jaringan.

Pengusaha bioskop dan produser harus sama sama cermat memetakan penonton. Dia ungkapkan pentingnya publikasi dan marketing. Wartawan memiliki peran sebagai pemandu masyarakat penonton.

Di daerah film Barat banyak yang tak laku, justru film lokal laris. "Di Cilacap, tempat bioskop saya, kabar Luna Maya didandanin jadi Suzzanna sudah ditunggutunggu dan ditanya tanya kapan mainnya. Dan benar, 80 persen yang nonton ibu-ibu," katanya.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI