Pernyataan Larissa ini muncul di tengah kekecewaan publik terhadap Prabowo Subianto setelah pengesahan revisi Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 20 Maret 2025.
![Larissa Chou. [Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2024/12/13/52964-larissa-chou.jpg)
Banyak netizen yang kecewa terhadap kebijakan tersebut dan mulai melakukan 'witch hunt' terhadap figur publik serta influencer yang diduga mendukung Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024.
Netizen beranggapan bahwa para selebritas dan influencer yang mempromosikan paslon 02 turut berkontribusi dalam kemenangan Prabowo, yang kini dianggap bertanggung jawab atas kondisi politik dan sosial yang carut-marut.
Dari daftar nama yang beredar di media sosial X, Larissa Chou disebut sebagai salah satu pendukung Prabowo karena postingannya di masa kampanye.
Meski begitu, Larissa menegaskan bahwa dirinya tidak pernah terlibat dalam kampanye politik dan hanya mengekspresikan perasaan sesaat.
Klarifikasinya diharapkan dapat mengakhiri spekulasi dan tuduhan yang beredar di dunia maya.
Sejumlah figur publik lainnya juga mulai angkat bicara mengenai isu ini. Beberapa di antaranya memilih diam.
Namun, ada pula yang memberikan respons serupa dengan Larissa Chou, menyatakan bahwa mereka tidak pernah menerima bayaran untuk mendukung salah satu pasangan calon dalam Pemilu 2024.
Di sisi lain, revisi UU TNI yang disahkan DPR RI masih menjadi kontroversi di masyarakat.
Baca Juga: Cak Imin Pamer Raihan Kursi PKB Meningkat, Meski Pemilu 2024 Paling Brutal
Sejumlah aktivis dan akademisi menilai bahwa proses revisi minim partisipasi publik dan kurang transparan.
Beberapa kelompok mahasiswa juga telah menggelar aksi protes menolak perubahan UU tersebut, khawatir akan dampaknya terhadap demokrasi dan supremasi sipil.
Ke depannya, polemik mengenai revisi UU TNI dan kebijakan pemerintahan Prabowo diprediksi masih akan terus menjadi bahan perdebatan di masyarakat.
Kontributor : Chusnul Chotimah