
Sedang dalam kasus yang melibatkan orang-orang pemerintah, Iqbaal Ramadhan melihat tidak terlalu banyak pihak yang bereaksi, khususnya dari pengguna media sosial yang diyakini sebagai buzzer.
"Kalau orang penting yang salah ngomong, masak marahnya segitu doang? Curang," lanjut Iqbaal Ramadhan.
Sayang, tulisan Iqbaal Ramadhan tidak dibarengi konteks yang jelas sehingga menimbulkan kontroversi baru.
Ada beberapa pengguna X yang menyebut Iqbaal Ramadhan seperti tutup mata dengan perjuangan mahasiswa menentang berbagai kebijakan kontroversial dari pemerintah.
"Ini konteksnya apa sih? Warga nyerang artis habis-habisan, sementara ke pejabat anteng gitu maksudnya? Kalau bener gitu maksudnya, coba deh, lo keluar gua. Menurut lo, orang pada demo tuh nyerang siapa? Nggak artis, nggak pejabat, sama aja kelakuannya. Nyalahin masyarakat mulu," keluh akun @wepassedit di kolom komentar.
"Segitu doang maksud lo kayak gimana? Scroll lebih sering, dan lihat berapa banyak sumpah serapah sampai skenario-skenario serem yang dibuat warga untuk membalas kelakuan pejabat-pejabat ampas ini di medsos. Jangan kayak orang tinggal di gua lah," timpal akun @suarrmentari.
Namun, ada juga pengguna X yang bisa memahami konteks keluhan Iqbaal Ramadhan tentang banyaknya buzzer yang dipakai untuk menutupi dosa pemerintah.
"Kayaknya menurut dia bukan orang-orang yang turun buat demo deh. Coba lo lihat aplikasi sebelah, yang masih banyak banget ngebela pemerintah. Giliran kemarin si Umay atau Fedi Nuril speak up soal Pilpres, langsung diserang habis-habisan. Bahkan pada nyuruh boikot," jelas akun @khairaaaaa.
"Sewa buzzer makanya," kata akun @rendangjalapeno.
Baca Juga: Dengar Ojol Terima BHR Rp1 Juta, Prabowo Imbau Perusahaan Aplikator Tambah Bonus