"Tetapi ketika saya menggunakan hak saya secara konstitusional, tidak melanggar undang-undang, kok saya dimusuhin? Kan aneh. Buat saya itu nggak profesional. Ini namanya baperan," kesalnya.
Rupanya, setelah satu Minggu Cak Lontong menunjukkan dukungannya kepada Ganjar-Mahfud MD, seluruh pekerjaan yang sudah deal mendadak batal.
Bahkan, untuk pekerjaan yang sudah membayar uang muka kepada Cak Lontong.
"Kalau saya mendukung Pak Ganjar, Pak Mahfud, ternyata begitu saya ikut ngantar daftar ke KPU itu pak, itu dalam seminggu berikutnya job saya di-cancel semua itu pak. Langsung hilang. Bahkan ada yang sudah DP, tetap di-cancel. Ya, untung masih dapat DP," keluhnya.
Hal itu menunjukkan betapa para pelaku politik di Indonesia tidak melihat setiap orang memiliki hak suara masing-masing.

Padahal, Cak Lontong juga bukan politikus yang terjun langsung ke dalam salah satu partai pendukung.
"Tapi kan itu menunjukkan bahwa sudah tidak profesional. Buat saya itu indikasi bahwa politik kita belum profesional," ujarnya menambahkan, yang dibenarkan oleh Mahfud MD.
"Satu, saya juga bukan ketua umum partai. Saya tidak punya organisasi ormas, saya hanya orang yang menggunakan hak suara saya untuk mendukung pasangan yang menurut saya layak untuk saya dukung, saya perjuangkan," lanjutnya.
Cak Lontong merasa apa yang terjadi pada dirinya aneh. Sebab, ia sebagai warga negara tidak melanggar apapun.
Baca Juga: Mat Solar Pergi, Tak Ada Lagi yang Hobi Sebar Uang Saat Idul Fitri
"Kenapa saya melakukan itu dengan cara yang benar, saya tidak mengganggu konstitusi, saya tidak melanggar. Kok tiba-tiba saya di, semacam, 'di-blacklist. Ini kan aneh," pungkasnya dengan nada geram.