Suara.com - Teuku Rifnu Wikana turut hadir di pemakaman Ray Sahetapy.
Ia datang bersama Mathias Muchus di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025).
Teuku Rifnu Wikana termasuk sosok yang dekat dengan Ray Sahetapy. Keduanya bersahabat puluhan tahun lamanya.
Tak hanya Teuku Rifnu Wikana, Mathias Muchus juga sahabat karib Ray Sahetapy. Mereka bahkan sama-sama alumni kampus IKJ.
Karena itu, Mathias Muchus dan Teuku Rifnu Wikana tahu betul apa yang menjadi cita-cita Ray Sahetapy sejak lama.
"Dia pengin banget orang ngomong Nusantara. Sekarang terbukti, ada tuh yang di Kalimantan," kata Mathias Muchus di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025).
Ya, seperti diketahui Kalimantan menjadi daerah yang menjadi pilihan untuk Ibukota Indonesia yang baru, IKN yang merupakan singkatan dari Ibu Kota Nusantara.
IKN yang berada di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur tersebut baru diresmikan pada Oktober 2024.
Baca Juga: Mathias Muchus Berduka atas Meninggalnya Ray Sahetapy, Terakhir Ketemu Berdebat
Namun sebelum IKN diresmikan dan orang-orang menyebut dengan kata 'nusantara', Ray Sahetapy sudah melontarkan cita-citanya tersebut.
Bahwa dirinya ingin masyarakat menyebut Indonesia dengan nama 'nusantara'. Hal inilah yang kemudian diucapkan Teuku Rifnu Wikana.
"Sudah lama, puluhan tahun lalu. Setiap kesempatan selalu ngomong. Itu cita-citanya," terang bintang film Mengejar Matahari tersebut.
Mathias Muchus menambahkan, sahabatnya tersebut adalah sosok yang gemar bicara soal negara. Selain itu, Ray Sahetapy juga dikenal sebagai sosok yang hangat.
"Sangat hangat, banyak Ngobrol, banyak ngomong soal negara," ucapnya.
Sayang karena kesibukan, Mathias Muchus jarang bertemu dengan Ray Sahetapy. Meski begitu, ia tahu sahabatnya tersebut sudah sakit sejak lama.
"Sudah setahun lalu, naik dan turun (kondisi). Ya kita berdoa sebagai sesama teman," kata suami Mira Lesmana ini.
Sebagaimana diketahui, Ray Sahetapy meninggal dunia di usia 68 tahun pada Selasa (1/4/2025) sekira pukul 21.04 WIB. Sang aktor berpulang saat tengah dirawat di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Kabar duka ini pertama kali dibagikan oleh sang anak, Surya Sahetapy melalui unggahan Instagram pada Selasa (1/4/2025) malam.
"Selamat jalan, Ayah! @raysahetapy . We always cherish the memories of our time with you," tulis Surya Sahetapy sebagai caption.
![Teuku Rifnu Wikana dan Mathias Muchus ikut mengantar jenazah Ray Sahetapy ke TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan pada Jumat (4/4/2025) [Suara.com/Rena Pangesti]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/04/56873-teuku-rifnu-wikana-dan-mathias-muchus-di-makam-ray-sahetapy.jpg)
Melalui unggahan itu pula, Surya Sahetapy menuliskan pesan menyentuh dimana dirinya menitipkan salam untuk sang kakak, Gisca Sahetapy yang sudah lebih dulu berpulang.
"Titip salam cinta dan kangen ke kak Gisca!," tandasnya.
Ray Sahetapy sendiri berpulang usai berjuang melawan penyakit komplikasi yang dideritanya. Sejak 2017 lalu dia terkena diabetes, lalu di tahun 2023 mengalami serangan stroke, hingga dirawat selama satu bulan di rumah sakit sebelum meninggal dunia.
Sebelum berpulang, Ray Sahetapy telah menjadi mualaf. Ia mengucapkan kalimat syahadat di Masjid Istiqlal pada 1982.
Ray Sahetapy sudah berkarier di dunia perfilman Tanah Air selama 45 tahun. Ia fokus menjadi aktor sejak duduk di bangku kuliah Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
Di kampus tersebut, Ray Sahetapy satu angkatan bersama Mathias Muchus, Deddy Mizwar dan Didi Ninik Thowok.
Film perdana Ray Sahetapy rilis pada tahun 1980. Lewat judul 'Gadis' yang diarahkan oleh Nya' Abbas Akup, ia bertemu dengan Dewi Yull.
Selain film, Ray Sahetapy pernah mencicipi dunia tarik suara. Aktor kelahiran Donggala tersebut merilis album berjudul Say di 1985.
Ray Sahetapy juga berkolaborasi dengan Dewi Yull di dua single pada album tersebut. Judulnya adalah "Satu Kenyataan Lagi" dan "Say…".