Proyek ini telah dikembangkan sejak awal 2020 dan melibatkan lebih dari 420 seniman, animator, dan pendongeng lokal selama lima tahun.
Tonggak Sejarah bagi Industri Animasi Indonesia
Keberhasilan "Jumbo" menandai pencapaian penting bagi industri kreatif dan animasi Indonesia.
Dalam pernyataannya, Visinema Studios menyebut bahwa film ini tidak hanya sebuah karya hiburan, tapi juga sebuah simbol dari meningkatnya kepercayaan diri dan kemampuan para pelaku industri animasi lokal.
Dari tahap storyboard hingga gambar akhir, setiap aspek produksi mencerminkan kemajuan industri animasi Indonesia yang kini semakin matang dan kompetitif.
Yang lebih mengejutkan, "Jumbo" berhasil mencuri perhatian di tengah dominasi film horor di bioskop Indonesia, yang biasanya mendominasi lebih dari separuh rilis tahunan.
Tak heran, film ini menghadirkan sesuatu yang berbeda, yakni sebuah kisah yang hangat, menyentuh, dan dapat dinikmati oleh berbagai generasi.
Belum lagi, lagu OST "Jumbo" yang berjudul "Selalu Ada di Nadimu" juga sangat berkesan di hati.
Penonton pun merespons dengan antusias yang luar biasa, terutama para orangtua yang ingin anak-anak mereka memiliki tontonan berkualitas sesuai umur.
Baca Juga: Review Film Gunslingers: Film yang Dieksekusi Begitu Kering Kerontang
Jumbo Siap Dirilis Global
Saat ini, "Jumbo" telah berhasil menarik lebih dari 3,5 juta penonton, digadang-gadang akan melampau "Frozen 2" dengan 4.632.081 penonton.
Bukan kemungkinan belaka, mengingat "Jumbo" akan segera dirilis secara global ke sejumlah negara.
Kabarnya, hak distribusi untuk wilayah-wilayah utama seperti Tiongkok, Amerika Utara, Eropa Barat, dan Australia masih tersedia.
Pencapaian "Jumbo" yang mengesankan adalah bukti bahwa animasi Asia Tenggara, khususnya dari Indonesia, memiliki potensi besar untuk bersaing di tingkat global.
Dengan dukungan yang tepat, karya-karya seperti Jumbo bisa membuka jalan bagi generasi baru animator dan sineas Tanah Air.