Suara.com - Musisi Kunto Aji diduga mengkritik Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka yang baru-baru ini membahas film animasi Jumbo dalam video terbaru di kanal YouTube-nya berjudul "Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia".
Dalam cuitannya, Kunto Aji mengungkapkan kekesalannya karena anak mantan Presiden Joko Widodo itu mendadak 'riding the wave' atau ikut-ikutan membicarakan sesuatu yang sedang viral.
Pelantun lagu 'Pilu Membiru' itu semakin geram karena Gibran Rakabuming menyebut film animasi tersebut sebagai karya pemuda bangsa, alih-alih menyebutkan nama sutradaranya yaitu Ryan Adriandhy.
"Jumbo sukses, doi ikutan takes credit. Nggak ikut bikin tapi ikut sebal," cuit Kunto Aji singkat pada Minggu (20/4/2025).
Di bawah cuitannya, Kunto Aji menyelipkan tangkapan layar dari kolom komentar tayangan Gibran Rakabuming Raka.
"Kosongnya natural," bunyi tanggapan seorang warganet yang di-screenshot oleh Kunto Aji. Penulis lagu itu hanya tertawa dengan respons warganet tersebut.
Rupanya tidak hanya Kunto Aji saja yang merasa demikian. Sejumlah besar warganet turut mengungkapkan kekesalannya atas sikap kakak Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia Kaesang Pangarep itu.
"Jumbo dibikin tanpa bantuan pemerintah. Sukses besar. Orang yang mengagung-agungkan AI ikutan riding the wave," sindir pemilik akun @PetrolWeeb.
"Nggak pernah apresiasi seniman lokal, tiba-tiba riding the wave," imbuh pamilik akun @bvscoro.
Baca Juga: Jumbo Tembus 4 Juta Penonton, Ryan Adriandhy Umumkan Segera Open Mic
"Tipe-tipe pejabat Indonesia emang gitu, kayak dia ikut aja bantu, kagak ada kontribusinya. Giliran rame, nimbrung," ujar akun @Ryanputraaa98.
Gibran Rakabuming Raka membahas Jumbo di videonya
Dalam video bertajuk "Generasi Muda, Bonus Demografi dan Masa Depan Indonesia" itu, mantan Wali Kota Solo, Jawa Tengah, itu membicarakan soal peran anak-anak muda dalam kemajuan Indonesia.
Gibran Rakabuming Raka pun mengapresiasi pencapaian film Jumbo, yang merupakan karya dari anak muda Tanah Air.
Disebutkan bahwa film Jumbo berhasil merambah kancah internasional, dengan rencana pemutaran di 17 negara di dunia, baik negara-negara di Benua Eropa maupun Asia.
"Karena kita generasi muda bukan sekedar bonus, kita adalah jawaban atas tantangan masa depan. Kuta lihat sendiri saat ini banyak anak-anak muda kita yang sudah tampil di garis depan," tutur suami Selvi Ananda itu.
Adik ipar dari Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution itu menambahkan, "Kemarin saya menonton film Jumbo, hasil karya animator muda Indonesia yang saat ini sudah menembus 4 juta penonton, serta akan ditayangkan di 17 negara, Asia dan Eropa."
Gibran Rakabuming menganggap keberhasilan film Jumbo tersebut sebagai bentuk era baru dalam industri animasi Indonesia.
"Ini menjadi era baru industri animasi Indonesia," tegasnya. Laki-laki 37 tahun itu pun menyelipkan animasi Jumbo ke dalam videonya.
Sayangnya, apresiasi Gibran Rakabuming Raka itu disambut negatif oleh warganet. Di kolom komentar, banyak dari mereka menyinggung kampanye soal penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Mereka menganggap apresiasi Gibran Rakabuming Raka tersebut sebagai sikap hipokrit.
"Kampanye bahasnya AI. Bikin video ucapan Idulfitri pake AI. Terus animasi Jumbo tayang di bioskop dengan 4 juta penonton, out of nowhere (bilang) 'ini menjadi era baru industri animasi Indonesia'," cibir seorang warganet.
"Di sini lo mengapresiasi film Jumbo, tapi belakangan aktualisasi lo dan orang-orang pemerintahan malah membuat para animator hampir sekarat dengan maraknya kalian menggunakan animasi AI. Apa yang dikatakan gak sejalan dengan realita," imbuh warganet lain.
"Bikin animasi 5 tahun, enggak dapet support atau funding dari pemerintah. Pas rilis dicemooh AI Bros dan emak-emak agamis. Tiba-tiba diklaim sama si paling AI," sindir warganet lainnya.